Sinergi BPJS Kesehatan, Asuransi Harap Praktik RS 'Nakal' Diberantas

Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia menghadirkan dialog spesial "Insurance Forum" dengan tema Inovasi Kebijakan Asuransi dan Demi Lompatan Bisnis Yang Agresif untuk mengupas prospek dan tangan industri asuransi dari hulu sampai ke hilir.

Dalam Insurance Forum, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan mengungkapkan tren pertumbuhan asuransi umum 2024 meski tidak signifikan yang ditopang asuransi kredit sementara asuransi kendaraan dan harta benda cenderung melambat imbas gangguan daya beli dan masih rendahnya penetrasi pasar.

Salah satu tantangan yang disorot AAUI terkait lonjakan angka klaim asuransi Kesehatan yang lebih besar dibanding pertumbuhan premi sehingga mendorong industri untuk terus berbenah diri utamanya terkait penanganan klaim dan layanan Kesehatan bagi nasabah.

Sementara Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Erwin Noekman mengatakan di asuransi umum syariah saat ini masih mencatatkan pertumbuhan dari segmen asuransi kendaraan roda dua, sementara lini usaha pembiayaan dan harta benda mengalami kontraksi di tengah tekanan ekonomi saat ini.

Di sisi lain AASI juga menyambut baik rencana Kerjasama BPJS Kesehatan dengan Asuransi swasta termasuk asuransi Syariah yang bisa mendorong penetrasi layanan asuransi. Langkah ini diharapkan juga bisa mengatasi berbagai permasalahan asuransi kesehatan seperti 'fraud' dan praktik layanan kesehatan yang bisa merugikan perusahaan asuransi

Seperti apa tantangan dan prospek bisnis asuransi hadapi ketidakpastian? Bagaimana juga rencana perluasan asuransi kendaraan listrik?Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan dan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Erwin Noekman dalam Insurance Forum, CNBC Indonesia (Selasa, 16/07/2024)