FOTO

Cetak Rekor, Segini Harga Emas Di Gerai Antam

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Selasa, 16/07/2024 14:33 WIB

Harga emas produksi PT Antam pada Selasa (16/7/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.403.000, menguat Rp4.000 per gram.

1/5 Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

2/5 Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Selasa (16/7/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.403.000, menguat Rp4.000 per gram. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

3/5 Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.267.000 per gram, naik Rp3.000. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

4/5 Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Harga emas Antam menguat seiring pandangan bank sentral Amerika Serikat yang mulai dovish melihat potensi suku bunga. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

5/5 Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Senin mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini "menambah keyakinan" bahwa laju kenaikan harga kembali ke target The Fed secara berkelanjutan, pernyataan yang menunjukkan peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)