Dua Saham Prajogo Pangestu Masuk IDX Cyclical Economy 30, Apa Itu?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
15 July 2024 11:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan indeks IDX Cyclical Economy 30 yang efektif berlaku hari ini, Senin (15/7/2024).

Indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham cyclical berdasarkan subsektor dari IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. IDX Cyclical Economy 30 mencakup saham di sektor finansial, barang konsumen nonprimer, hingga infrastruktur.

Tahapan awal penentuan konstituen indeks IDX Cyclical Economy 30 adalah dengan mengecualikan saham yang tercatat pada Papan Pemantauan Khusus, memilih saham yang selalu diperdagangkan selama 12 bulan terakhir, dan saham yang sesuai dengan klasifikasi saham cyclical berdasarkan subsektor IDXIC.

Selanjutnya, dipilih 30 saham yang memiliki peringkat tertinggi berdasarkan faktor nilai transaksi, frekuensi transaksi, kapitalisasi pasar free float, keterwakilan masing-masing sektor cyclical, dan fundamental. Penghitungan indeks IDX Cyclical Economy 30 menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted.

"Perhitungan ini dinilai berdasarkan rasio free float dan menerapkan pembatasan bobot saham (cap) paling tinggi sebesar 25% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 1 Maret 2019 dengan nilai awal 100," sebagaimana disebutkan dalam keterangan resmi BEI.

Evaluasi berkala indeks IDX Cyclical Economy 30 terdiri dari Evaluasi Mayor dan Minor. Evaluasi Mayor yang bertujuan untuk pemilihan serta pembobotan ulang konstituen indeks, akan dilakukan pada akhir Februari dan Agustus.

Sedangkan Evaluasi Minor yang bertujuan untuk memperbarui faktor free float serta melakukan pembatasan ulang bobot saham, akan dilakukan pada akhir Mei dan November. Hasil evaluasi indeks berlaku efektif pada Hari Bursa pertama bulan berikutnya.

Pada masa mendatang, indeks IDX Cyclical Economy 30 dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF) indeks, sehingga investor dapat lebih mudah berinvestasi pada saham-saham sektor cyclical dan dapat memanfaatkan strategi diversifikasi yang ditawarkan oleh indeks IDX Cyclical Economy 30.

Adapun dua emiten milik Prajogo Pangestu, yakni BRPT dan TPIA tercatat masuk dalam IDX Cyclical Economy 30. Selanjutnya ada pula saham bank pelat merah, seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN. 

Selengkapnya, berikut merupakan daftar saham yang masuk dalam IDX Cyclical Economy 30, dikutip dari laman resmi BEI:

No.

Kode Saham

Nama Saham

Rasio Free Float

Jumlah Saham untuk Indeks (Lembar)

Bobot

Catatan

1

ACES

Aspirasi Hidup Indonesia Tbk.

39.8%

6,832,415,000

0.41%

2

ANTM

Aneka Tambang Tbk.

34.8%

8,371,569,492

0.99%

3

ARTO

Bank Jago Tbk.

28.0%

3,838,951,456

0.68%

4

BBCA

Bank Central Asia Tbk.

42.4%

35,275,889,505

25.00%

Dibatasi 25%

5

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

39.8%

14,709,405,819

5.30%

6

BBRI

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

46.3%

70,664,842,759

25.00%

Dibatasi 25%

7

BBTN

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

40.0%

5,557,539,304

0.52%

8

BMRI

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

39.9%

36,891,069,598

16.80%

9

BOGA

Bintang Oto Global Tbk.

70.5%

2,681,389,210

0.18%

10

BRIS

Bank Syariah Indonesia Tbk.

9.9%

4,511,626,964

0.80%

11

BRMS

Bumi Resources Minerals Tbk.

52.2%

73,956,018,216

0.84%

12

BRPT

Barito Pacific Tbk.

28.0%

26,251,296,393

2.51%

13

BTPS

Bank BTPN Syariah Tbk.

30.0%

2,287,159,967

0.21%

14

CASA

Capital Financial Indonesia Tbk.

32.9%

17,945,277,961

0.67%

15

CMNT

Cemindo Gemilang Tbk.

12.6%

2,162,600,000

0.17%

16

CTRA

Ciputra Development Tbk.

45.7%

8,462,970,687

0.73%

17

ERAA

Erajaya Swasembada Tbk.

44.1%

7,039,675,000

0.21%

18

ESSA

ESSA Industries Indonesia Tbk.

54.9%

9,466,087,535

0.60%

19

FILM

MD Pictures Tbk.

13.4%

1,277,881,166

0.43%

20

INCO

Vale Indonesia Tbk.

20.4%

2,024,754,220

0.77%

21

INKP

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

35.6%

1,946,947,689

1.42%

22

INTP

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

42.0%

1,545,080,211

0.82%

23

MAPI

Mitra Adiperkasa Tbk.

48.6%

8,074,240,000

0.86%

24

MDKA

Merdeka Copper Gold Tbk.

46.1%

11,290,990,842

2.38%

25

MNCN

Media Nusantara Citra Tbk.

58.3%

8,779,161,315

0.24%

26

PNLF

Panin Financial Tbk.

32.0%

10,250,054,253

0.22%

27

SCMA

Surya Citra Media Tbk.

24.3%

18,005,651,240

0.19%

28

SMGR

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

48.8%

3,293,058,334

0.99%

29

SRTG

Saratoga Investama Sedaya Tbk.

10.5%

1,423,627,482

0.17%

30

TPIA

Chandra Asri Pacific Tbk.

16.6%

14,388,739,192

9.87%


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Belum Kembali ke 7.000 Hingga Koreksi Saham Prajogo Pangestu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular