FOTO

Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
Kamis, 11/07/2024 18:45 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (11/7/2024) menguat selama tiga hari beruntun.

1/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

IHSG ditutup menguat 0,18% ke posisi 7.300,41. IHSG pun berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.300 pada awal sesi I hari ini, di mana IHSG terakhir berada di level psikologis ini yakni pada perdagangan 17 Mei lalu. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 9,1 triliundengan melibatkan 16miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 277 saham menguat, 271 saham melemah, dan 248 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Secara sektoral, sektor transportasi dan properti menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni masing-masing 2,02% dan 1,21%. Saham pertambangan mineral Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 8,6 indeks poin. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

IHSG kembali melanjutkan penguatannya yang sudah terjadi beberapa hari terakhir, di mana investor masih optimis setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mulai khawatir dengan efek dari ditahannya suku bunga tinggi hingga kini.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ketua The Fed, Jerome Powell menyatakan kekhawatiran bahwa menahan tingkat suku bunga terlalu tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi. Powell menyebut ada sedikit penurunan inflasi secara konsisten yang sejalan dengan target The Fed yakni ke kisaran 2%. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

7/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk diketahui, inflasi AS diperkirakan melandai ke 3,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni tahun ini dari yang sebelumnya tumbuh 3,3% yoy. Dengan inflasi yang melandai maka ada harapan The Fed memangkas suku bunga secepatnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

8/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Powell tampil sedikit lebih dovish dari yang kami perkirakan, ia sengaja mencoba memberi sinyal ke pasar bahwa jika ada angka inflasi yang bagus minggu ini, September kembali menjadi bahan pertimbangan sebagai kemungkinan penurunan suku bunga," ujar Chris Zaccarelli, kepala investasi untuk Independent Advisor Alliance, dikutip dari CNBC International. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

9/9 Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Namun demikian, The Fed saat ini masih membutuhkan data tambahan untuk semakin meyakinkan perihal cut rate yang diperkirakan akan terjadi di tahun ini. Jika cut rate benar dilakukan pada tahun ini, maka hal ini akan menjadi angin segar bagi pasar keuangan domestic, termasuk IHSG, karena akan menggairahkan kembali sektor-sektor yang rentan terhadap suku bunga tinggi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)