
Maybank Sekuritas Bakal Boyong 3 Perusahaan IPO, Ini Sektornya

Jakarta, CNBC Indonesia - Maybank Sekuritas mengungkapkan, bakal ada 3 perusahaan yang akan dibawa untuk melantai di Bursa Efek Indonesia atau melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto le menyebut, dua perusahaan sedang dalam tahap persiapan IPO, dan 1 perusahaan sedang tahap awal pencatatan saham perdana.
"Sekarang ini ada mining, sama konsumer, dan masih tahun depan ada komoditi. Tapi kan market ini mau maju tapi market sepi, mundur lagi," kata Wilianto di Jakarta, Rabu (10/7).
Menurutnya, untuk membawa perusahaam go public tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. Sehingga, pihaknya masih juga sambil mencermati kondisi pasar hingga kondusif. "Ini mau maju tapi market sepi, jadi mundur lagi. Kita maunya itu dapat timing pas, dan kita langsung bisa maju," imbuhnya.
Ia menjelaskan, dalam membawa perusahaan go public perlu dilihat dari berbagai aspek. Selain kesiapan perusahaan sendiri juga melihat momentum untuk menarik para investor. "Ini semua sangat tergantung pada kondisi market dan proses yang berjalan, bisa selesai tahun ini atau tahun depan," ucapnya.
Wilianto menjelaskan, Sektor yang saat ini tengah digarap antara lain sektor pertambangan dan konsumen. Sementara tahun depan perusahaan sektor komoditas rencananya akan dilakukan pada tahun depan.
Ia menambahkan, anak usaha Bank Maybank ini menargetkan peningkatan nasabah baru sebesar 20-30% pada 2024. Menurutnya, jumlah nasabah ritel di Indonesia terus meningkat sehingga perlu ada layanan digital untuk mengakomodasinya.
Dalam kesemptan yang sama, Product Development Lead Maybank Sekuritas Gerry Immanuel menyebut, untuk menarik investor, pihaknya telah membuat aplikasi online trading yaitu, Maybank Trade ID untuk menyasar generasi milenial.
"Kami ingin membidik segmen pasar mass-affluent dan affluent, yang didominasi oleh generasi milenial," kata.
Menurutnya, pangsa pasar Maybank Sekuritas juga banyak didominasi oleh pemula, sehingga mempermudah investor dalam berinvestasi tanpa harus dipantau setiap saat.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beban Bunga Naik, Begini Kinerja Maybank (BNII) di Kuartal-I 2024