Minta Negara Suntik Modal Rp 1,6 T, ID FOOD Mau Pakai Untuk Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 10/07/2024 17:30 WIB
Foto: ID FOOD. (Dok. ID FOOD)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD, Sis Apik Wijayanto membeberkan bahwa perusahaan membutuhkan 'suntikan' modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,6 triliun untuk tahun 2025 mendatang.

Sis Apik mengungkapkan PMN tersebut akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan berperan sebagai offtaker komoditas pangan dengan petani, peternak, dan nelayan. Selain itu, Sis Apik menyebutkan pihaknya juga akan memenuhi cadangan pangan nasional sebanyak 10 komoditas pangan dari total 13 komoditas pangan nasional.


"Urgensi permohonan PMN Rp 1,6 triliun ini kami pertama bahwa sebagai BUMN Holding Pangan ID FOOD mendukung ketahanan pangan nasional dan berperan sebagai offtaker komoditas pangan dengan petani, peternak, dan nelayan dan dari 13 komoditas yang jadi cadangan pangan pemerintah, 10 komoditas diantaranya dikelola dan didistribusikan ID FOOD," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Dia mengungkapkan bahwa PMN yang diajukan oleh pihaknya untuk tahun 2025 mendatang tersebut nantinya akan dialokasikan pada 10 komoditas pangan seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, ikan kembung, dan daging kerbau.

Sis Apik juga mengatakan pihaknya berharap pengajuan PMN tersebut bila disetujui maka akan bisa membiayai pelaksanaan program pemerintah memenuhi cadangan pangan nasional.

"PMN tunai sendiri akan berdampak pada holding pangan untuk perkuat ekosistem pangan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan negara," tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan PMN yang diajukan tersebut diklaim bersifat modal kerja yang akan dilunasi pada akhir tahun berjalan.

"Sehingga ID FOOD butuh pendanaan internal untuk stok akhir tahun dan stok berikutnya untuk struktur biaya bunga karena dengan kondisi adanya PMN kita harap struktur pendanaan lebih efisien dan tentunya bisa mendapatkan manfaat untuk efisiensi biaya," tandasnya.


(Firda Dwi Muliawati/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ditutup Menguat - PMI Manufaktur Masih Terkontraksi