Bos ID FOOD Buka-Bukaan Alasan Perusahaan Catat Kinerja Buruk

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
10 July 2024 15:20
ID FOOD. (Dok. ID FOOD)
Foto: ID FOOD. (Dok. ID FOOD)

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN Holding Pangan ID FOOD membeberkan alasan dibalik tidak maksimalnya kinerja perusahaan pada tahun 2019-2022 lalu.

Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengungkapkan hal itu tercatat pada beban utang perusahaan yang terhitung tinggi mencapai Rp 8,2 triliun. Hal itu disebabkan oleh sumber pendanaan, permasalahan kolektabilitas, dan profitabilitas perusahaan yang di bawah rata-rata industri sejenis.

"Performa ID FOOD yang belum optimal ini karena beberapa hal di tahun 2019-2022 ada beberapa permasalahan diantaranya adalah sumber pendanaan, permasalahan kolektabilitas, selain itu profitabilitas di bawah rata-rata industri sejenis, kemudian beban utang tinggi yaitu Rp 8,2 triliun," beber Sis Apik dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut, Sis Apik mengungkapkan untuk bisa menggenjot kinerja perusahaan yang kurang maksimal dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dia mengatakan dibutuhkan akselerasi dan perbaikan kinerja untuk program ketahanan pangan nasional.

"Selanjutnya terkait kinerja ID FOOD 5 tahun terakhir, ID FOOD perbaikan kinerja diperlukan akselerasi agar ID FOOD berperan untuk program ketahanan pangan pangan nasional termasuk kemandirian pangan nasional," tambahnya.

Dia membeberkan, pada tahun 2023 lalu, perusahaan berhasil meningkatkan aset dan menurunkan liabilitas. Namun, produksi perberasan DOC sesuai komoditas lain tidak tercapai lantaran operasional dan keterbatasan modal.

"Ini yg menyebabkan ID FOOD belum memaksimalkan bisnis (secara) optimal. Kemudian efisiensi laba secara menurun CAGR-nya minus 11% 2019-2022. Dari usaha belum optimal dibanding sales juga di 2019-2022 11% RKAP 2024 bisa menurun 9,6%," imbuhnya.

Adapun, dengan berbagai permasalahan yang membuat kinerja perusahaan tidak maksimal itu, Sis Apik mengungkapkan bahwa perusahaan mengajukan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk ID FOOD sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun 2025 mendatang.

"Urgensi permohonan PMN Rp 1,6 triliun ini kami pertama bahwa sebagai BUMN Holding Pangan ID FOOD mendukung ketahanan pangan nasional dan berperan sebagai offtaker komoditas pangan dengan petani, peternak, dan nelayan dan dari 13 komoditas yang jadi cadangan pangan pemerintah, 10 komoditas diantaranya dikelola dan didistribusikan ID FOOD," tandasnya.


(Firda Dwi Muliawati/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut ID FOOD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular