
Wall Street Dibuka Meriah, S&P 500 dan Nasdaq Kembali Cetak Rekor

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali kompak dibuka meriah pada awal perdagangan hari ini. Indeks S&P 500 dan Nasdaq lagi-lagi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Meriahnya pasar saham AS didorong penantian komentar dari Jerome Powell mengenai kisi-kisi pemangkasan suku bunga bank sentral AS.
Pada awal perdagangan Selasa (9/7/2024), Dow Jones dibuka menguat 0,03% di level 39.357,37 begitu juga dengan S&P 500 dibuka lebih tinggi 0,18% di level 5.583,03, diikuti dengan Nasdaq yang bergerak naik 0,33% di level 18.465,02.
Wall Street bersiap dibuka lebih tinggi pada hari Selasa, didukung oleh kenaikan saham-saham semikonduktor dan teknologi megacap. Selain itu, kini investor tengah menunggu komentar dari ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS.
S&P 500 dan Nasdaq tampak berada di jalur rekor intraday baru setelah kedua indeks mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Senin, terangkat oleh kenaikan dalam saham-saham chip dan semikonduktor seperti saham Philadelphia (SOX) naik ke level tertinggi lebih dari dua minggu.
Kenaikan tajam pada saham terkait AI dan saham teknologi lainnya telah menjaga sentimen ekuitas tetap cerah, mengimbangi ketidakpastian seputar rencana pemangkasan suku bunga The Fed.
Investor akan mencermati kesaksian Powell di Kongres nanti untuk mengukur respons bank sentral terhadap data ekonomi terkini yang menunjukkan perlambatan di pasar tenaga kerja, di tengah tanda-tanda lain potensi pelemahan ekonomi.
Kesaksian, diikuti oleh pertanyaan dari anggota parlemen, yang akan dijadwalkan mulai pukul 10 pagi waktu AS. Powell juga akan bersaksi di sidang komite DPR pada hari Rabu waktu AS.
"Kemampuan Powell untuk mengubah pemikiran pasar telah terbukti selama enam bulan terakhir saat pasar beralih dari enam pemangkasan suku bunga menjadi satu, dan setelah data yang lebih lemah dalam dua minggu terakhir, kembali menjadi dua," ujar Bob Savage, kepala strategi dan wawasan pasar di BNY Mellon.
Rangkaian proyeksi ekonomi terakhir dari pembuat kebijakan bank sentral menunjukkan ekspektasi hanya satu pemangkasan suku bunga tahun ini.
Namun, pasar tetap memperkirakan pelonggaran sebesar 50 basis poin, dengan peluang hampir 74% untuk pemangkasan sebesar 25 bps pada pertemuan Fed bulan September, menurut FedWatch CME.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Kembali Reli, Pasar Berekspetasi Ekonomi AS "Soft Landing"
