Emiten Kacang-Kacangan (GUNA) Melantai, Sahamnya Ngegas 34,67%

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
09 July 2024 09:12
Pekerja memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada salah satu kantor Sekuritas di Jakarta, Selasa (25/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman))
Foto: Pekerja memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada salah satu kantor Sekuritas di Jakarta, Selasa (25/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman))

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen kacang-kacangan PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, (9/7/2024). Pada saat pencatatan perdana, GUNA hampir mencapai Auto Reject Atas (ARA).

Perusahaan dengan merek dagang Almonesia dan John Farmer ini mematok harga pernawaran Rp150 per lembar saham. Dengan menawarkan 500.000.000 lembar saham baru, GUNA berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp75 miliar.

Saat perdagangan perdananya, GUNA mencatatkan harga di level Rp 202. Harga saham GUNA naik 34,67% atau hampir mencapai ARA saat pembukaan perdagangan pagi ini.

Direktur Utama PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) Ivan Cokro Saputra mengatakan, IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar.

Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (operational expenditure) Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah.

Terkait dana IPO yang digunakan untuk membeli kacang, Ivan mengatakan Panen raya kacang almond hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus sampai Oktober, sehingga pada saat itu harga almond mencapai harga terendah, demikian pula untuk panen raya kacang tanah hanya terjadi sebanyak dua kali dalam setahun di mana panen raya pertama terjadi pada Februari dan panen raya kedua terjadi pada bulan September dan Oktober.

"Oleh sebab itu aksi korporasi, yang dilakukan Perseroan ini guna melakukan pembelian bahan baku tersebut sebanyak-banyaknya untuk persedian dengan harga yang murah karena kebutuhan Perseroan untuk membeli bahan baku sangat penting guna untuk memenuhi permintaan pelanggan," kata Ivan, di Gedung BEI, Jakarta.

Terkait kinerja, berdasarkan data laporan keuangan Perseroan konsolidasi per 31 Desember 2023 Perseroan memiliki Total Aset mencapai Rp757,09 miliar, dengan total Penjualan sebesar Rp1,4 triliun dan Laba Neto Tahun Berjalan sebesar Rp94,8 miliar. Adapun dari penjualan sebesar Rp1,4 triliun utamanya diperoleh dari penjualan Perseroan dan 2 perusahaan anak, yakni PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga Hartarto: Investor Saham Jangan Wait and See, Gaspol Aja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular