
5 Saham Big Cap Ini Jadi Pemberat dan Bikin IHSG Loyo di Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Senin (8/7/2024), mengakhir penguatannya yang sudah terjadi sejak akhir Juni lalu.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG turun tipis 0,07% ke posisi 7.248. Meski terkoreksi, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 7.200.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,2 triliun dengan melibatkan 11 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 735.702 kali. Sebanyak 286 saham menguat, 278 saham melemah, dan 224 saham cenderung mendatar.
Terpantau beberapa saham menjadi penekan (laggard) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.
Saham perbankan Himbara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 9,2 indeks poin.
Berdasarkan data pasar sejak akhir Juni lalu tepatnya pada periode perdagangamn 24 Juni hingga hari ini, IHSG tercatat terus mencatatkan penguatan dan hanya terkoreksi sebanyak dua kali yakni pada perdagangan 25 Juni dan 2 Juli lalu.
Alhasil, penguatan IHSG cenderung membuat investor mulai melakukan aksi profit taking. Apalagi, IHSG yang berhasil menyentuh level psikologis 7.200 hanya dalam waktu dua pekan saja.
Di lain sisi, investor cenderung wait and see menanti rilis kinerja keuangan emiten di semester I-2024 dan rilis beberapa data ekonomi serta agenda penting di global dan dalam negeri.
Sentimen besar pada hari ini dari dalam negeri bisa datang darigedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di mana pemerintah akan memaparkan kinerja selama satu semester pada Januari-Juni 2024 serta memberikan prognosis hingga akhir tahun.
Bank Indonesia (BI) juga akan memberikan laporan perkembangan ekonomi terkini serta proyeksi ekonomi tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo alan menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR-RI untuk membahas laporan semester I dan prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2024.
Rapat ini akan menjadi evaluasi penting bagi pendapatan dan penyerapan belanja pemerintah pusat setelah satu semester di 2024. Rapat juga akan membahas prognosis mengenai APBN satu semester ke depan atau semester II-2024.
Menarik untuk dilihat seberapa besar kemampuan negara dalam mengumpulkan pendapatan hingga semester I serta perkiraan di semester II-2024. Hal ini akan berdampak terhadap penyerapan belanja setahun ke depan.
Pemerintah juga akan memberikan proyeksi defisit hingga akhir tahun hingga rencana penyerapan utang ke depan.
Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (PJK) juga akan menggelar konferensi pers bulanan untuk Juni pada hari ini. Menarik disimak bagaimana kinerja keuangan Indonesia baik di industri perbankan atau non-perbankan.
OJK juga diharapkan memaparkan proyeksi kredit perbankan ke depan atau dampak pelemahan rupiah terhadap industri keuangan.
Sementara dari luar negeri, pidato dari para pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reverse (The Fed) dan rapat FOMC yang akan ikut menghiasi pasar keuangan AS dan dunia yang dimulai sejak Selasa (9/7/2024) hingga Kamis (11/7/2024).
Hal ini untuk memberikan gambaran mengenai kepastian kapan mulainya pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada tahun ini.
Pasar sejauh ini masih memperkirakan The Fed bakal memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini.
Menurut data perangkat FedWatch, pemangkasan pertama terjadi pada pertemuan September sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% - 5,25%. Peluangnya sebesar 59,9%. Kemudian pada pertemuan Desember akan terjadi pemangkasan suku bunga sekali lagi sebesar 25 basis poin ke 4,75% - 5,00%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balik Loyo, Perbankan Raksasa Jadi Biang Keroknya