6 Calon Emiten Jumbo Ngantri IPO di Bursa

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
08 July 2024 08:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa enam perusahaan besar dengan aset di atas Rp 250 miliar sedang bersiap untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO).

Direktur Penilaian Efek BEI I Gede Nyoman Yetna pada Minggu (7/7/2024) mengatakan, bahwa sejak awal tahun hingga 5 Juli 2024, sebanyak 27 perusahaan telah berhasil mencatatkan saham mereka di BEI, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 4,05 triliun.

Saat ini, terdapat 24 perusahaan yang sedang dalam proses pencatatan saham di BEI. Perinciannya meliputi 3 perusahaan dengan aset kecil (di bawah Rp 50 miliar), 15 perusahaan dengan aset menengah (antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar), dan 6 perusahaan dengan aset besar (di atas Rp 250 miliar).

Pembagian ini sesuai dengan klasifikasi aset berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

Perusahaan-perusahaan yang antre untuk IPO tersebut berasal dari berbagai sektor. Terdapat 2 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 8 perusahaan dari sektor consumer non cyclicals, 1 perusahaan dari sektor energi, dan 2 perusahaan dari sektor finansial.

Selain itu, 3 perusahaan dari sektor kesehatan, 4 perusahaan dari sektor industri, 1 perusahaan dari sektor properti & real estate, 2 perusahaan dari sektor teknologi, dan 1 perusahaan dari sektor transportasi & logistik.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan terdapat 2 calon perusahaan tercatat yang akan menjadi perusahaan mercusuar atau light house company yang tercatat di semester kedua tahun 2024 nanti.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, perusahaan light house tersebut berasal dari dua sektor, yaitu sektor rekreasi dan real estate.

"Satu Calon Perusahaan Tercatat yang masuk kategori lighthouse di dalam pipeline yang berasal dari sektor recreational & sport facilities. Satu lighthouse company menyampaikan akan mengupdate dokumennya (real estate)," ungkap Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Rabu, (3/7/2024).

Sebagai informasi, BEI mengkategorikan perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar, atau minimal Rp3 triliun sebagai light house company. Adapun perusahaan tersebut juga memiliki saham publik minimal 15%.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Atlantis Subsea Indonesia (ATLA) Jual Saham IPO Rp 100-Rp 120/Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular