Saham Konglomerat Properti Ini Diserbu Investor, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) buka suara terkait adanya peningkatan aktivitas saham APLN pada tanggal 1 Juli 2024 yang naik menjadi 138.102.900 saham dengan frekuensi 1.859 kali dibandingkan hari bursa sebelumnya sebanyak 14.697.600 saham dengan frekuensi 1.487 kali.
Manajemen menyebut, pada saat terjadinya peningkatan aktivitas saham, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham APLN atau keputusan investasi pemodal.
"Pada saat terjadinya peningkatan aktivitas saham APLN tersebut dan sampai saat ini, Perseroan tidak memiliki informasi penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan, yang belum diungkapkan kepada publik," tulis manajemen, Kamis (4/7).
Selain itu, manajemen menegaskan bahwa perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk tidak memiliki rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di BEI paling tidak dalam 3 bulan mendatang.
"Apabila ternyata di kemudian hari Perseroan memiliki rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di BEI, maka Perseroan akan memperhatikan dan memenuhi kewajiban pelaporan dan/atau keterbukaan informasi kepada publik pada waktunya sesuai/dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan di bidang pasar modal, peraturan OJK, dan peraturan BEI," tulisnya.
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penurunan laba komprehensif sepanjang tahun 2023 sebesar 43,5% menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 2,07 triliun pada 2022.
Penurunan ini diakibatkan oleh penjualan dan pendapatan usaha perseroan yang tahun 2023 hanya mencapai Rp 4,68 triliun. Angka tersebut turun 46% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,66 triliun.
Penurunan penjualan dan pendapatan usaha tersebut berdampak terhadap perolehan laba kotor perusahaan menjadi Rp 1,97 triliun, turun 59,6% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 4,87 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2024), pada tahun 2023 kinerja APLN mengandalkan penjualan proyek-proyek properti serta pendapatan berulang lewat segmen hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan.
Pada tahun 2023 APLN mampu mencatat penjualan rumah tinggal tapak sebesar Rp 1,18 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun. Penjualan rumah tinggal tersebut terutama berasal dari proyek properti di berbagai kota seperti Bukit Podomoro Jakarta, Kota Podomoro Tenjo Bogor, Podomoro Park Bandung, dan Parkland Podomoro Karawang.
Sementara itu, pendapatan dari bisnis hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan mencapai Rp 1,48 triliun, sama dengan Rp 1,46 triliun yang dicatatkan dalam periode yang sama tahun lalu.
Saat ini APLN memiliki dan mengoperasikan sejumlah hotel seperti Pullman Vimala Hills Ciawi, Pullman Grand Central Bandung, dan Indigo Seminyak Bali.
Adapun beberapa pusat perbelanjaan yang dimiliki oleh perusahaan di antaranya Kuningan City, Senayan City, Baywalk, Emporium Pluit, Festival CityLink Bandung, Deli Park Medan, dan Plaza Balikpapan.
Sebagai informasi APLN, per 31 Mei 2024 PT Indofica memiliki 82,72% saham Agung Podomoro Land. Kemudian Trihatma Kusuma Haliman menggenggam 4,99% saham APLN dan PT Sarana Multiland Mandiri 0,85%.
(mkh/mkh)