Biofarma Minta PMN Rp68 M, Janji Hasilkan Rp50,4 M dari Jualan Vaksin
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bio Farma (Persero) Tbk mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) berupa barang milik negara (BMN) sebesar Rp68 miliar untuk tahun 2024.
Sebagaimana diketahui, Biofarma sebelumnya telah menerima BMN berupa aset eks laboratorium flu burung milik Kementerian Kesehatan, yang telah didirikan di lokasi milik PT Bio Farma (Persero).
Di depan Komisi XI DPR RI, Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan PMN tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan di sektor kesehatan nasional melalui pengembangan produk vaksin Rotavirus, Rubella, dan Biosimilar.
"PMN dari BMN Rp68 miliar ini akan mengurangi sebagian kebutuhan pendanaan dan investasi dari Bio Farma untuk pengembangan usaha berupa pendirian fasilitas produksi vaksin rotavirus, rubella, biosimilar dan pendukungnya dengan total proyek sebesar Rp550 miliar," kata Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR RI, Selasa, (2/7/2024).
Setelah adanya produksi ini, produk impor dengan produk dalam negeri yang dapat meningkatkan kemandirian industri dalam negeri dan dapat melakukan penghematan devisa.
PT Bio Farma (Persero) dapat memulai pengembangan dan produksi vaksin, diagnostik kit dan bio similar di fasilitas yang menggunakan PMN. Adapun penjualannya diproyeksikan mencapai Rp 50,4 miliar padai 2024 dan Rp 340 miliar tahun depan.
Terkait penerimaan negara, Biofarma memproyeksikan bisa berkontribusi terhadap Pajak Pertambahan Nilai (PPN) senilai Rp 2,22 triliun, Pajak Penghasilan (PPH) senilai Rp 2,48 triliun, dan pajak daerah senilai Rp 12,63 miliar.
(mkh/mkh)