Butuh Suntikan APBN Beli Baru, Pelni: Kapal Lama Sudah Tua!
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PELNI (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Nasional (PMN) sebesar Rp 500 miliar. Direktur Utama PELNI Tri Andayani mengungkapkan, nantinya alokasi dana PMN tersebut akan digunakan untuk membiayai pengadaan kapal penumpang mengingat armada kapal PELNI saat ini sudah tua.
Adapun kapal penumpang tersebut diasumsikan sebesar Rp 1,5 triliun per unit. Tujuannya untuk melayari rute penumpang PSO pemerintah dan dapat mengangkut penumpang dan kargo kontainer, serta menggunakan teknologi perkapalan mutahir khususnya pada aspek keselamatan kapal.
"Kami mengusulkan nilai PMN sebesar 500 miliar untuk pembelian 1 unit kapal penumpang baru New Building untuk menggantikan 1 dari 12 kapal penumpang kami yang pada tahun 2024 ini telah melewati umur teknisnya 30 tahun," ujarnya saat rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Tri Andayani menjabarkan, usulan ini dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan, yaitu antara lain, pertama, umur armada kapal sudah di atas 30 tahun sebanyak 12 kapal atau equivalent 46% dari 26 kapal penumpang.
Menurutnya, semakin bertambahnya umur teknis kapal akan memberikan dampak risiko yang semakin meningkat pada aspek keselamatan. "Dampak inefisiensi yang juga semakin meningkat pada aspek operasional dan aspek teknis yang pada akhirnya akan meningkatkan beban PSO bagi pemerintah," imbuhnya.
Pertimbangan kedua, lanjutnya, Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan bertambahnya armada maka dapat menjamin aksesibilitas dan konektivitas masyarakat antar pulau di seluruh Indonesia.
"Pengangkutan penumpang melalui moda transportasi laut menjadi hal yang sangat penting dan harus terus dilaksanakan," sebutnya.
Pertimbangan terakhir, kehadiran pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakatnya terhadap moda transportasi laut dengan harga yang terjangkau.
Ia mengaku, sementara, perseroan tidak mampu dalam pembiayaan investasi penggantian alat produksi secara mandiri sehingga diperlukannya kehadiran pemerintah.
"Skema PMN dalam penggantian kapal penumpang Pelni saat ini menjadi solusi terbaik dikarenakan ekuitas perusahaan yang belum mampu untuk berinvestasi dalam penggantian alat produksi berupa kapal penumpang secara berkelanjutan," ungkapnya.
(rob/mij)