
Pasar Tunggu Sabda The Fed, Dolar AS Bakal Tekan Rupiah Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau dalam tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir. Namun, pada hari ini Selasa (2/6/2024) akan ada sabda Jerome Powell yang kemungkinan besar mempengaruhi pasar.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,31% di angka Rp16.320/US$ pada kemarin, Senin (1/7/2024).
Pergerakan rupiah kemarin dipengaruhi Data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index (PMI) dan inflasi periode Juni 2024 yang telah dirilis.
S&P Global melaporkan PMI manufaktur Indonesia pada bulan lalu terpantau turun ke angka 50,7, dari sebelumnya pada Mei lalu di angka 52,1. Meski menurun, tetapi PMI manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansif.
PMI menggunakan angka50 sebagai garis pemisah. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi ekonomi. sementara angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi ekonomi.
Selain data manufaktur dari dalam negeri juga ada data inflasi periode Juni 2024 yang telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di mana hasilnya lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar sebelumnya.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Juni 2024 kembali mengalami deflasi sebesar 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm), dari sebelumnya pada Mei lalu sebesar 0,03%.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), IHK Indonesia pada bulan lalu mencapai 2,51%, dari sebelumnya sebesar 2,84% pada Mei lalu. Adapun menurut Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi Juni 2024 diperkirakan menembus 0,07% (mtm) dan 2,74% (yoy). Meski data PMI manufaktur cenderung lesu dan Indonesia kembali
mengalami deflasi secara bulanan, tetapi IHSG tetap melanjutkan penguatannya, karena ditopang oleh rebound-nya saham-saham berkapitalisasi pasar besar terutama saham bank raksasa.
Beralih pada hari ini, akan ada pidato kepala bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve Jerome Powell akan menjadi sentimen utama pada perdagangan hari ini. Para pelaku pasar menantikan petunjuk kebijakan suku bunga yang akan diambil
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan saat ini mulai terkonsolidasi, paling dekat untuk penguatan bisa potensi menuju Rp16.300/US$ yang merupakan level psikologis terdekat sekaligus berdekatan dengan garis horizontal dari low candle intraday 1 Juli 2024.
Sementara itu, untuk resistance atau area pelemahan yang perlu diwaspadai ada di Rp16.365/US$ yang bertepatan dengan garis rata-rata selama 50 jam atau MA50.
![]() Pergerakan rupiah melawan dolar AS |
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900


Tanda Kiamat Muncul di Mana-Mana, Tampak Jelas di Keju

Kopi Susu Laris Manis, Produksi Gula Aren RI Melesat 1.000x Lipat

Mesin Cuci dan Kulkas di Transmart Full Day Sale Dilego Jadi Segini

Nasib 10 Startup RI, Dulu Terkenal Sekarang Tinggal Kenangan

Identitas Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto Terungkap, Ini Sosoknya

9 Tanda Orang Tua yang Anaknya Bakal Sukses Besar

Kisah Raja Gula Dunia dari RI, Kejayaannya Runtuh Semalam
