IHSG Naik 1% dan Balik ke 7.100-an! 5 Saham Jadi Penopangnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup hijau pada perdagangan Senin (1/7/2024). Hal ini melajutkan tren positif dalam empat hari terakhir.
IHSG ditutup melesat 1,08% ke posisi 7.139,63. IHSG pun berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.100 pada hari ini, di mana terakhir IHSG menyentuh level psikologis ini pada perdagangan 29 Mei lalu.
Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 14 triliun dengan melibatkan 14miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 918.173 kali. Sebanyak 321 saham menguat, 233 saham terkoreksi, dan 241 saham stagnan.
Secara sektoral, transportasi menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 4,14%.
Selain itu, beberapa saham juga terpantau menjadi penggerak atau movers IHSG. Berikut daftarnya.
Saham emiten pertambangan mineral Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 16,5 indeks poin.
IHSG kembali bergairah meski data ekonomi yang dirilis di dalam negeri pada hari ini cenderung kurang menggembirakan.
Pada hari ini di dalam negeri, data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index (PMI) periode Juni 2024 telah dirilis.
S&P Global melaporkan PMI manufaktur Indonesia pada bulan lalu terpantau turun ke angka 50,7, dari sebelumnya pada Mei lalu di angka 52,1. Meski menurun, tetapi PMI manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansif.
PMI menggunakan angka50 sebagai garis pemisah. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi ekonomi. sementara angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi ekonomi.
Selain data manufaktur dari dalam negeri juga ada data inflasi periode Juni 2024 yang telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di mana hasilnya lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar sebelumnya.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Juni 2024 kembali mengalami deflasi sebesar 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm), dari sebelumnya pada Mei lalu sebesar 0,03%.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), IHK Tanah Air pada bulan lalu mencapai 2,51%, dari sebelumnya sebesar 2,84% pada Mei lalu.
Adapun menurut Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi Juni 2024 diperkirakan menembus 0,07% (mtm) dan 2,74% (yoy).
Meski data PMI manufaktur cenderung lesu dan Indonesia kembali mengalami deflasi secara bulanan, tetapi IHSG tetap melanjutkan penguatannya, karena ditopang oleh rebound-nya saham-saham berkapitalisasi pasar besar terutama saham bank raksasa.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)