Asing Ramai-Ramai Balik ke RI, Dolar Dibuka di Rp16.345/US$

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
01 July 2024 09:12
Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka pada perdagangan hari ini usai dana asing mengalir masuk ke Indonesia.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Senin (1/7/2024) nilai tukar rupiah dibuka di Rp16.345/US$, menguat 0,15% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 24-27 Juni 2024, bahwa investor asing tercatat beli neto Rp19,69 triliun atau hampir Rp 20 triliun, Net buy terdiri dari beli neto Rp8,30 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp2,23 triliun di pasar saham, dan Rp9,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Total net foreign buy nyaris Rp20 triliun tersebut sangat mengejutkan mengingat hal tersebut terakhir kali terjadi pada pekan ketiga Mei 2024 atau sekitar 1,5 bulan lalu yang sempat tercatat net foreign buy sebesar Rp22,06 triliun dengan didominasi oleh SRBI.

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Juni 2024, investor asing tercatat jual neto Rp36,46 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,78 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp123,21 triliun di SRBI.

Sekarang investor fokus kepada rilis data pasar tenaga kerja terkait jumlah lapangan pekerjaan AS yang tersedia dan jumlah pekerja yang mengundurkan diri sukarela, serta pidatokepala The Fed, Jerome Powell.

Data tenaga kerja JOLTs Job Opening periode Mei 2024 diperkirakan turun menjadi 7,85 juta pekerjaan, dari bulan sebelumnya sebesar 8,05 juta, menurut konsensus trading economic. Sementara untuk JOLTs Job Quit diperkirakan masih bertahan di 3,5 juta pada Mei 2024.

Sejauh ini, kondisi pasar tenaga kerja AS masih cukup ketat, sementara inflasi meskipun melandai tetap belum sesuai dengan target bank sentral.

Kondisi ini kemungkinan besar akan dibahas lebih lanjut pada pidato Jerome Powell yang dilakukan pada hari yang sama, pada acara Diskusi Panel Kebijakan oleh Forum Bank Sentral Eropa (ECB) tentang Perbankan Sentral 2024 di Sintra, Portugal.

Cukup penting diperhatikan bagaimana komentar Powell terhadap kondisi ekonomi global terkini dan prospek kebijakan moneter the Fed mendatang, terutama kini memasuki semester II/2024 sudah semakin dekat dengan pemilu AS.

Selanjutnya ke hari Kamis (4/7/2024) akan ada FOMC Minutes, ini patut dicermati oleh pelaku pasar lantaran akan ada pengumuman risalah the Fed yang berisi tentang gambaran ekonomi dan kebijakan moneter bank sentral AS ke depan.

Menjelang FOMC Minutes biasanya market juga akan cenderung lebih volatile, lantaran market menghadapi ketidakpastian lagi dari the Fed yang membuat pelaku pasar wait and see.

Sejauh ini, soal suku bunga the Fed, dot plot terkini menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini dan empat kali penurunan pada tahun 2025.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular