Dato Tahir Mundur Dari Wakil Komisaris Utama SRAJ, Ini Alasannya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
26 June 2024 17:55
Tahir (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Tahir (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) menyampaikan, Dato Sri' Prof. DR. Tahir mengundurkan diri sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan. Perseroan telah menerima surat permohonan tersebut pada tanggal 21 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), alasannya mengundurkan diri karena akan berfokus pada bisnis lainnya di Mayapada Grup.

"Pada hari yang sama Perseroan telah menyelenggarakan RUPS atas perubahan pengurus perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tulis manajemen, Rabu (26/6).

Siapa sosok Dato Sri' Prof. DR. Tahir?

Perjalanan Tahir sebagai konglomerat di Indonesia begitu panjang. Ia memiliki berbagai bisnis di bidang perbankan, tekstil hingga industri otomotif sejak awal 1980-an. Salah satu bisnisnya yang ternama adalah Grup Mayapada, yang bergerak di bidang perbankan hingga kesehatan.

Tahir yang memiliki nama asli Ang Tjoen Ming lahir di Surabaya, 26 Maret 1952. Ia merupakan anak dari pasangan Ang Boen Ing dan Lie Tjien Lien. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu, dahulu orang tuanya pun berprofesi sebagai juragan becak.

Tahir muda menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya, pada tahun 1971. Kemudian dirinya mendapatkan beasiswa karena keuletannya di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura. Ketika di Singapura, ia aktif membeli barang-barang dan menjualnya kembali di Indonesia.

Selanjutnya, Tahir menempuh pendidikan jurusan keuangan di Golden Gates University, California, Amerika Serikat saat umur 35 tahun. Hal ini yang membuatnya semakin menggeluti dunia bisnis hingga sekarang.

Ketika memulai berbisnis, Tahir mengawalinya dari sektor garmen. Kemudian ia masuk ke bidang keuangan yang dibuka dengan mendirikan Mayapada Group pada 1986. Bisnisnya melaju lebih cepat daripada yang dibayangkan, sampai ia mampu bertahan di tengah kondisi krisis moneter di tahun pada 1998.

Mayapada juga masuk ke pasar Saham Bursa Efek Jakarta. Adah hal unik kenapa Mayapada ketika krisis 1998 bisa bertahan, hal ini disebabkan karena Bank Mayapada tidak mengambil kredit dari bank asing sehingga tak bergantung pada kurs saat itu.

Dirinya juga dikenal sering berkontribusi dalam sektor kesehatan, pendidikan dan reformasi hukum. Hal ini dibuktikan ketika ia mencoba menginvestasikan US$ 200 juta dalam kemitraan dengan Bill and Melinda Gates Foundation.

PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) resmi membeli gedung ex Plaza Bali yang dimiliki Dato Tahir dan anaknya senilai Rp 1 triliun di Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, Kuta, pada 23 November 2022.

Tahir juga sempat menceritakan perjalanan hidup mempertemukan ia dengan istrinya, Rosy Riady, putri pendiri Lippo Group Mochtar Riady.

Tahir dan Rosy jatuh cinta hingga memutuskan menikah meski mendapatkan penolakan dari keluarga Riady. Kala itu, Rosy yang merupakan anak orang kaya raya rela turun tahta demi menikah dengan Tahir.

"Waktu saya nikah jadi suami dari putrinya Mochtar Riady saya masih orang biasa, kerjaan juga belum jelas. Fakta bahwa kita different level," kata Tahir.

Tahir menceritakan selain perbedaan level, perbedaan budaya yang kuat juga menjadi tantangan saat menikahi istrinya.

 


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perluas Akses Pasar, RS Mayapada (SRAJ) Gandeng Yakes Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular