
Emiten RI Ramai-Ramai Rights Issue & Private Placement, Ini Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah emiten siap menggelar aksi korporasi untuk menambah modalnya melalui rights issue dan private placement. Aksi tersebut ramai dilakukan menjelang akhir bulan Juni dan awal bulan Juli.
Di bursa saham, rights issue dan private placement sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menghimpun dana-dana segar secepat mungkin untuk penambahan modal. Caranya sama-sama menerbitkan saham baru sehingga saham beredar di publik bertambah, misal awalnya 1 miliar saham, menjadi 2 miliar saham.
Meskipun begitu, tujuan dari aksi tersebut berbeda-beda. Seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) atau rights issue, dalam rangka memenuhi kewajiban divestasi saham.
Vale Indonesia bakal menawarkan sebanyak-banyaknya 603.445.814 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham. Mengutip prospektus, Harga Pelaksanaan rights issue ini senilai Rp3.050 per saham. Lantas, jumlah dana yang akan diterima perusahaan dari aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.840.509.732.700.
Holding BUMN PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, selaku pemilik 20,00% saham INCO, telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diterbitkan, yakni sebanyak-banyaknya 120.689.163 HMETD. Total HMETD yang akan dilaksanakan MIND ID sebanyak 478.924.657.
Periode perdagangan awal rights issue INCO dimulai pada 24 Juni 2024 lalu hingga 28 Juni 2024.
Selanjutnya, emiten penyedia jasa transportasi barang curah PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) hari ini memulai periode perdagangan awal rights issue yang akan berakhir tanggal 9 Juli 2024.
Dalam aksi korporasi tersebut, TPMA menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu seri I (PHMETD I), dengan jumlah lembar sebanyak-banyaknya 871,4 juta saham baru dengan rasio 3:1 dan harganya Rp465 per saham. Rencana penggalangan dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk ekspansi usaha perseroan secara non-organik.
Berikutnya, pengelola Hotel Fitra, PT Hotel Fitra Internasional Tbk. (FITT) akan melakukan rights issue sebanyak 726,13 juta saham dengan rasio 1:1 dan harga Rp100 per saham. FITT berpotensi meraup dana segar Rp72,61 miliar dari aksi ini.
Sekitar 70% dari dana yang diperoleh diperoleh, atau sebesar Rp50 miliar akan disetor untuk entitas usahanya, PT Fitra Amanah Wisata. Dana itu kemudian akan digunakan untuk pembangunan proyek Kertajati Umroh Park - Majalengka. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja FITT.
Adapun periode awal perdagangan saham rights issue dimulai pada 28 Juni 2024 mendatang, dan akan berakhir pada tanggal 4 Juli 2024.
Kemudian, bank milik Industrial Bank of Korea (IBK) asal Korea Selatan PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) akan memulai periode perdagangan rights issue pada 1 Juli 2024 hingga 12 Juli 2024 mendatang. Bank itu menerbitkan sebanyak 11,7 miliar saham baru dengan nominal Rp100.
Jumlah dana yang akan diperoleh dari PMHMETD VI yakni sebesar Rp1,17 triliun. IBK selaku pemegang saham utama perseroan bakal ambil bagian, kini IBK menguasai 93,24% saham AGRS atau sebanyak 35,23 miliar lembar saham.
Di samping itu, ada sejumlah emiten yang hendak melakukan private placement. Antara lain, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
BABP, bank milik Grup MNC, bakal private placement sebanyak 4,44 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp50 atau setara 10% dari seluruh saham yang disetor. Dalam prospektus, BABP menjelaskan aksi tersebut ini dilakukan dalam rangka selain perbaikan posisi keuangan, dengan memenuhi syarat-syarat dan harga pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal.
Sementara itu, MDKA hendak menerbitkan 2,44 miliar saham dalam aksi private placement. General Manager Communications MDKA Tom Malik membeberkan dana hasil aksi korporasi ini kemungkinan akan digunakan untuk pembiayaan proyek jumbo yang saat ini tengah digarap perusahaan, yakni tambang tembaga bawah tanah Tujuh Bukit di Banyuwangi dan proyek tambang emas Pani, di Pohuwato, Gorontalo.
PANI milik Sugianto Kusuma atau Aguan bakal melakukan private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham baru atau sebesar 10% dari seluruh modal disetor. Dalam prospektus, Direksi PANI menjelaskan tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan termasuk masyarakat. Selain itu, untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha PANI dan anak usahanya.
Emiten teknologi saham sejuta umat GOTO bakal private placement sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 saham Seri A. Jumlah itu sebanyak-banyaknya setara 10% dari jumlah seluruh saham sejuta umat itu.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), GOTO menjelaskan dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja serta pelunasan utang di kemudian hari, jika ada. Rincian pembagian dananya, sebesar 35% untuk GOTO, 20% untuk PT Dompet Anak Bangsa, 25% untuk PT Multifinance Anak Bangsa, dan 20% untuk PT GoTo Solusi Niaga dan setiap bisnis groceries GOTO.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vale Indonesia (INCO) Mau Rights Issue 603 Juta Saham di Harga Segini