Saat Sri Mulyani Beri Tugas Khusus yang Bikin Bos OJK Lemas

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 25/06/2024 17:35 WIB
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan keterangan saat konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan tugas khusus kepada bos-bos Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum masa tugas periode 2022-2027 berakhir. Tugas itu ialah untuk memastikan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia 100% sudah dirasakan seluruh penduduk Indonesia.

Tugas itu Sri Mulyani sampaikan kepada Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi dalam acara Talkshow Edukasi Keuangan Bundaku (Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan) yang digelar OJK di Gedung Dhanapala, Selasa (25/6/2024).

"Itu mestinya bisa dicapai dalam waktu selama Bu Kiki (Frederica) dan Pak Mahendra di OJK. Janji ya pak ya? bu Kiki, kayaknya langsung lemas, nanti ditagih ya," kata Sri Mulyani kepada Mahendra dan Kiki yang duduk di depan Sri Mulyani saat berpidato.


Sri Mulyani mengatakan, target 100% literasi dan inklusi keuangan itu harus bisa dicapai karena saat ini angka indeksnya masih harus terus dikejar supaya menyeluruh menyentuh masyarakat. Untuk tingkat inklusi keuangan pada 2022 sudah 85,1%, sedangkan literasi keuangan angka indeksnya 49,68%.

"Sekarang masih 85%. jadi masih 15% lagi the last mile, untuk inklusinya, dan u literasinya masih half way to go. jadi kita semua harus bekerja keras.

Sebelumnya, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2023 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat literasi dan inklusi perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Friderica Widyasari Dewi menjelaskan berdasarkan survei tersebut, tercatat tingkat inklusi pada perempuan mencapai 76,08% sementara untuk laki-laki mencapai 73,97%. Sedangkan untuk tingkat literasi, pada perempuan mencapai 66,75% dan pada laki-laki mencapai 64,14%.

"Ini yang menarik sekali karena selama berapa tahun kita geber terus program untuk perempuan dan untuk pertama kali tingkat literasi dan inklusi perempuan lebih tinggi daripada bapak-bapaknya. Tapi itu memunculkan baru, karena kemudian muncul permintaan untuk program khusus bapak-bapak," kata wanita yang akrab Kiki ini, dalam acara yang sama dengan Sri Mulyani.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Soroti Ketahanan Bisnis Asuransi, Pembiayaan & Dapen