Dolar AS Ditutup Turun ke Rp16.370/US$

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 25/06/2024 15:37 WIB
Foto: Karyawan menghitung uang di tempat penukaran uang di money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, (21/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini ditutup menguat tipis saat kekhawatiran investor mengenai fiskal Indonesia di era pemerintahan baru mereda.

Berdasarkan data Refinitv nilai tukar rupiah pada Selasa (25/6/2024) tercatat Rp16.370/US$, menguat tipis 0,12% dibandingkan posisi kemarin.


Ini menjadi penguatan rupiah selama dua hari beruntun. Sebelumnya rupiah terus melemah hingga menyentuh Rp16.475/US$ karena kekhawatiran beban fiskal semakin besar di era presiden terpilih Prabowo Subianto.

Akan tetapi, kekhawatiran pelaku pasar tampak sedikit mulai mereda setelah kemarin diselenggarakan Konferensi Pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Baik pemerintah maupun tim Prabowo menegaskan jika pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan tetap menjalankan APBN 2025 secara prudent, termasuk dengan tetap menetapkan ambang defisit maksimal 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) serta rasio utang terhadap PDB sebesar 60%.

Pernyataan ini menjawab kekhawatiran banyak pihak jika belanja pemerintahan Prabowo akan membuat defisit ke atas 3% dan rasio utang mendekati 60%.

Sementara itu, ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh stabil di atas 5% hingga 2025.

Menurut laporan Bank Dunia berjudul Indonesia Economic Prospects, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan mencapai rata-rata 5,1% per tahun pada 2024 hingga 2026.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Belum Menguat Seperti Mata Uang Lain, Ini Kata Ekonom