Umur 20-an, Harta Anak Haji Isam Menguap Rp 5,15 T Karena Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski masih berusia muda, dua anak crazy rich Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sudah merasakan kehilangan harta Rp 5,15 triliun hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun lewat kepemilikan di saham Pradiksi Gunatama (PGUN).
Adapun saat ini harta gabungan kedua anak Haji Isam di PGUN ditaksir mencapai Rp 1,38 triliun.
Harta kekayaan tersebut adalah yang terikat di saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN). Lenyapnya harta Liana Saputri dan Jhony Saputra terjadi karena kinerja emiten milik mereka yang melempem serta aksi divestasi atas saham yang dimiliki oleh keduanya.
Saham PGUN saat ini tercatat berada di harga Rp 314/saham dengan kapitalisasi Rp1,80 triliun. Harga tersebut telah ambruk 77% dari titik tertinggi di Rp 1.350/saham yang dicatatkan awal 2023 dengan valuasi perusahaan mencapai Rp 7,74 triliun.
Pada valuasi tertinggi awal Januari tahun lalu, harta kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp 6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp 3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% secara bersama.
Dua perusahaan pengendali PGUN milik anak Haji Isam adalah PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL), dengan Liana Saputri tercatat sebagai penerima manfaat terakhir.
Saat ini harta keduanya di aset tersebut telah berkurang drastis dan tersisa Rp 1,38 triliun atau lenyap Rp 5,15 triliun dalam kurun waktu setahun setangah.
Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69% atau masing-masing sekitar 38%. CAR dan AAL menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023 dengan total perolehan dana segar senilai Rp 352 miliar.
Meski harga sahamnya telah turun tajam sejak awal tahun ini, saham PGUN masih mengalami kenaikan 173% dari harga penawaran umum perdana (IPO) nyaris 4 tahun lalu.
Liana dan Jhony tercat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan tidak langsung langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.
Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.
Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.
(fsd/fsd)