Bukan Perbankan, Ini Sektor Pilihan Market Maker Saat Rupiah Loyo
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha menyebutkan pelemahan Rupiah yang mendekati level Rp16.500 per Dolar AS masih menjadi pertimbangan penting bagi investor di pasar saham dan obligasi domestik. Namun, mengingat depresiasi Rupiah juga dialami oleh negara emerging maka daya tarik pasar dalam negeri masih cukup baik di tengah ketidakpastian ini.
Di pasar saham, Ashmore Asset Management Indonesia masih melihat prospek di sektor energi, telekomunikasi, komoditas dan health care yang lebih defensif. Arah penempatan masih mempertimbangkan prinsip kehati-hatian di semester II-2024 dan bergerak lebih netral terhadap perbankan yang menjadi pendorong di semester sebelumnya.
Selain itu Ashmore AM melihat prospek obligasi berdurasi panjang dengan imbal hasil yang cukup menarik. Seperti apa penempatan dana market maker di masa gejolak ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum'at, 21/06/2024)

-
1.
-
2.
-
3.