
Soal Sampah Plastik Kemasan, Unilever Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memiliki strategi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan melalui pengurangan penggunaan kemasan plastik. Direktur Unilever Indonesia Ainul Yaqin mengatakan perseroan mendorong penggunaan kemasan daur ulang di setiap produknya.
"Kami telah mencoba untuk meningkatkan investasi kami dalam mencari berbagai solusi untuk mengurangi sampah. Kami juga telah mencoba mengurangi penggunaan sampah plastik yang telah diproses ulang," ujarnya dalam konferensi pers di Graha Unilever Tangerang, dikutip Jumat (21/6/2024).
Ainul Yaqin menjabarkan bahwa dalam komitmennya tersebut, perseroan telah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan pengemasan yang berfokus pada pengembangan teknologi pengemasan masa depan. Tim ini terdiri dari 50 ilmuwan material dan insinyur pengemasan profesional yang menggunakan solusi dan teknologi terbaru untuk membuka cara dan peluang baru dalam mengemas produk
"Hingga saat ini, kami telah melakukan lebih dari 50 uji coba daur ulang dan daur ulang secara global," ungkapnya.
Selain itu dia juga menambahkan, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan grup bisnis untuk mengimplementasikan pembelajaran dari uji coba tersebut dan mengembangkan model yang paling menjanjikan.
"Di Indonesia, kami telah mengumpulkan dan memproses lebih banyak sampah plastik daripada yang kami jual. Pada tahun 2023, kami telah mengumpulkan dan memproses 56.159 ton sampah plastik. Kami telah memperluas jaring daur ulang kami menjadi 800 jaring yang berisi produk-produk dari merek-merek seperti Sunlight dan Wipol. Kami telah menghasilkan sekitar 4.000 sampah plastik," jelasnya
"Kami juga telah memberikan apresiasi kepada masyarakat, termasuk Dewan Pengembangan Ekonomi Nasional yang telah membantu mengumpulkan, mendaur ulang, dan mengembalikan kemasan bekas dan dalam beberapa kasus, melakukan uji coba untuk didaur ulang," pungkasnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unilever Mau Pisahkan Bisnis Es Krim, 7.500 Karyawan Bakal Kena PHK