Market Commentary

BREN Keluar "Kandang", IHSG Ngegas Balik ke 6.900-an

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 June 2024 13:27
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Jumat (21/6/2024), di mana saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan beberapa saham bank raksasa menjadi penopang IHSG di sesi I hari ini.

Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG melonjak 1,67% ke posisi 6.933,09. IHSG pun berhasil menyentuh kembali level psikologis 6.900.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 6,9 triliun dengan volume transaksi mencapai 9,5 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 518.134 kali. Sebanyak 344 saham menguat, 200 saham melemah, dan 218 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 2,45%.

Selain itu, beberapa saham menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.

Saham energi baru terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni BREN terpantau menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 23,6 indeks poin.

Hal ini terjadi karena saham BREN resmi keluar dari papan pemantauan khusus dan tidak lagi ditransaksikan dengan mekanisme lelang berkala secara penuh (Full Call Auction/FCA).

Mengutip keterbukaan informasi, keluarnya saham BREN dari papan pemantauan khusus tertera dalam pengumumannya No Peng-CK-00022/BEI.PLP/06-2024 soal Pencabutan Efek Bersifat Ekuitas dari Pemantauan Khusus.

Sebelumnya, saham BREN sebelum masuk FCA sempat menjadi saham paling bernilai di bursa dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp1.500 triliun.

Namun, karena terkena suspensi lebih dari sehari pada 27 - 28 Mei lalu, menyebabkan saham perusahaan harus rela diperdagangkan dengan sistem FCA.

Sudah 16 hari berlalu sejak emiten ini masuk FCA dan kapitalisasi pasar sudah menguap lebih dari Rp 400 triliun. Jika melihat revisi teranyar, sebenarnya BREN sudah bisa keluar dari papan pemantauan khusus, pasalnya revisi terbaru untuk poin nomor 11 menyatakan bahwa hanya berlaku 7 hari, ini diperbarui dari aturan lama selama 30 hari.

Dengan keluarnya BREN dari papan pemantauan khusus dan tak lagi menggunakan FCA, maka investor kini dengan mudah melihat kembali posisi bid offer.

Selain BREN, adapula tiga saham perbankan raksasa yang juga menjadi penopang IHSG yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 21,3 indeks poin, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 18,2 indeks poin, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 11,2 indeks poin.

Di lain sisi, sentimen pasar cenderung positif setelah pelaku pasar global optimis bahwa pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) tetap dilakukan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Diprediksi, The Fed masih akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 31 Juli 2024. Seiring dengan hal tersebut pasar melihat peluang The Fed akan menurunkan suku bunganya dua kali dalam tahun ini, yakni pada pertemuan September sebesar 25 basis poin ke 5,00% - 5,25%. Kemudian sekali lagi pada Desember sebesar 25 basis poin ke 4,75%-5,00%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular