
Wamen BUMN Sebut Saham BSI Jadi Penopang IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian BUMN menyebut, BSI mampu menunjukan performa yang impresif. Salah satu keberhasilannya adalah masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar, seiring harga saham BSI yang melesat. Adapun market cap perseroan menembus Rp 131,47 triliun pada 13 Maret 2024.
Dengan pertumbuhan harga saham tertinggi dibandingkan bank syariah lainnya yaitu sebesar 63,8% selama year to date, peningkatan saham Indonesia menjadikan BSI masuk golongan perusahaan yang aktif berkontribusi di bursa dan mendorong IHSG Indonesia.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, merger BSI pada 1 Februari 2021 merupakan salah satu wujud nyata transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN.
"Saat ini, BSI selalu berpegang teguh untuk menjadi bank syariah yang inklusif dan modern, serta melayani semua segmen nasabah dari mulai usaha mikro, UKM, retail, hingga korporasi," ujar dia, Kamis (20/6/2024).
Di samping itu, Wamen BUMN menambahkan, di sisi kinerja keuangan, BSI merupakan satu-satunya Bank Syariah di jajaran Top 5 Bank di Indonesia dengan dengan total aset mencapai Rp 353,4 triliun dan laba bersih tahun 2023 mencapai Rp 5,7 triliun. BSI juga merupakan kontributor zakat terbesar di Indonesia yaitu sebesar Rp 222 Miliar pada tahun 2023 dan ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya.
Dalam hal ekspansi, BSI telah membuka cabang operasional di Dubai, Uni Emirat Arab dan saat ini sedang berproses membuka cabang di Arab Saudi dan terus mengembangkan potensi ekosistem syariah terutama dari bisnis haji dan umrah.
Selain itu, sejak merger BSI telah melayani lebih dari 20 juta nasabah atau bertambah lebih dari 6 juta sebelum terwujudnya aksi merger. Angka ini menjadikan BSI sebagai bank dengan jumlah nasabah terbesar kelima di Indonesia sekaligus bank syariah dengan nasabah terbesar di dunia.
Kartika juga mengatakan, hadirnya BSI International Expo 2024 ini merupakan bentuk dukungan BSI terhadap pengembangan ekosistem syariah secara total di Tanah Air.
Melalui acara ini, BSI berusaha mendorong para UMKM untuk dapat terlibat aktif menjajaki pasar internasional. Dalam hal ini, BSI turut menghadirkan belasan negara sahabat, antara lain Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Inggris, Korea Selatan, Qatar, Jepang, dan Malaysia sebagai potential buyer dari produk UMKM Indonesia. Pemerintah pun akan mendorong agar acara ini bisa terlaksana setiap tahunnya.
Kementerian BUMN bersama BSI juga berkomitmen penuh mendorong Indonesia untuk membangun kapasitas dan kapabilitas agar menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok produk halal global.
"Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim kedua terbesar untuk menjadi pusat industri halal dunia," pungkasnya.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Buka Jaringan di Arab Saudi, BSI Tunggu Izin Otoritas Keuangan
