
Laris Manis! Kepemilikan Asing di SRBI Tembus Rp 180 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada tanggal 14 Juni 2024 tercatat menarik masing-masing pada level 7,16%, 7,28%, dan 7,35%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan posisi suku bunga ini mendukung efektivitas SRBI sebagai instrumen pro-market dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Hingga 14 Juni 2024, Perry mengungkapkan posisi instrumen SRBI tercatat sebesar Rp666,53 triliun.
"Penerbitan SRBI telah menarik aliran masuk asing ke dalam negeri, tercermin dari kepemilikan nonresiden yang mencapai Rp179,86 triliun (26,98% dari total outstanding)," kata Perry, Kamis (20/6/2024).
SRBI adalah surat berharga berdenominasi rupiah yang diterbitkan oleh BI, dengan underlying asset Surat Berharga Negara (SBN).
Sementara itu, instrumen BI lainnya, yakni Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) telah mendulang investasi hingga US$ 2,30 miliar dan US$ 395 juta.
Ke depan, Perry memastikan akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market baik dari sisi volume maupun daya tarik imbal hasil, dan didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, untuk mendorong berlanjutnya aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Bilang Lelang SRBI Laris Manis, Raup Rp 398 Triliun