BALI Bakal Bagi Dividen Rp 78,69 Miliar, Simak Jadwalnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penyedia infrastruktur menara telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 78,69 miliar atau setara dengan Rp20 per saham dari laba bersih tahun buku 2023. Hal tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 150,49 miliar. Angka anjlok 29,04% jika dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang senilai Rp 212,08 miliar.
Direktur Utama BALI Jap Owen Ronadhi mengungkapkan, BALI menargetkan pendapatan usaha sekitar Rp1,05 triliun pada 2024. Secara umum, perseroan mengoperasikan dua segmen usaha, yaitu Selular dan Non-selular.
Bisnis Selular mencakup penyewaaan menara, penyewaan transmisi/bandwidth, operations dan maintenance (O&M) termasuk listrik dan back-up power. Sedangkan pada segmen Non-selular, bisnis Perseroan mencakup Fiber-to-the-X (FTTX) retail, corporate dan Government. Produk Non-selular Perseroan dikenal dengan nama Balifiber.
"Seluruh menara Perseroan telah tersambung dengan jaringan fiber optik dan/atau microwave kapasitas tinggi, serta mampu mengakomodir perkembangan teknologi ke depan. Sementara itu, di bisnis Non-selular, Perseroan menawarkan carrier-grade service dengan kecepatan tinggi, latensi rendah, dan harga yang kompetitif," ujarnya Rabu (19/6).
Tahun ini BALI menargetkan pendapatan usaha sekitar Rp1,05 triliun dengan EBITDA Margin di kisaran 67%. Target pendapatan tersebut sejalan dengan rencana penambahan menara sekitar 100 unit dan penambahan jaringan Fiber to the Home dan Fiber to the Building (FTTX) 30.000 unit home-passed. Home-passed merupakan jaringan fiber optik yang melalui rumah-rumah pelanggan.
"Untuk mendukung target dan ekspansi Perseroan, BALI mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp350 miliar," katanya.
Per kuartal I tahun ini, Perseroan tercatat memiliki jumlah menara 3.754 unit menara, dengan jumlah penyewa sebanyak 2.063 penyewa. Segmen ini memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 138,46 miliar atau 55,43% dari total pendapatan usaha selama kuartal I. Adapun, kinerja pemakaian data mencapai 502.807 Mbps.
Di sisi lain, produk FTTX berhasil memberikan kontribusi sebesar 44,57% atau sebesar Rp 111,32 miliar. Jumlah home-passed tercatat adalah 249.180 unit, dengan pelanggan residensial sebanyak 58.538, dan pelanggan korporasi dan lembaga pemerintah sebanyak 1.199.
Dari sisi kinerja keuangan, BALI mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 249,78 miliar selama kuartal I, meningkat sebesar 6,51% dari Rp 234,52 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
(fsd/fsd)