Duh! Adidas Tersangkut Skandal, Pegawai di China Gelapkan Jutaan Dolar

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
17 June 2024 19:10
FILE PHOTO: An Adidas sign is seen before the company's annual news conference in Herzogenaurach, Germany March 14, 2018. REUTERS/Michael Dalder/File Photo                        GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: Logo Adidas. (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Adidas, produsen sekaligus penjual peralatan dan perlengkapan olahraga anjlok sekitar 3,5% indeks DAX blue-chip Bursa Saham Frankfurt, Jerman, Senin (17/6/2024). Anjloknya saham itu tak lepas dari pernyataan perusahaan yang mengonfirmasi sedang menyelidiki tuduhan soal karyawan senior di China yang menggelapkan jutaan dolar.



Sebuah surat yang diterima oleh Financial Times di mana surat tersebut diduga ditulis oleh "karyawan Adidas China" menyebutkan beberapa nama karyawan yang tersangkut tuduhan tersebut. Dalam sebuah pernyataan hari ini, Adidas, yang baru saja pulih dari masa turbulensi setelah berpisah dari rapper kontroversial Kanye West, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

"Kami menerima surat anonim yang menunjukkan potensi pelanggaran kepatuhan di China. Kami menyelidiki masalah ini secara intensif bersama dengan penasihat hukum eksternal," kata Adidas dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Senin (17/6/2024).

"Adidas menanggapi tuduhan kemungkinan pelanggaran kepatuhan dengan sangat serius dan jelas berkomitmen untuk mematuhi peraturan hukum dan internal serta standar etika di seluruh pasar tempat kami beroperasi," tambahnya.

China secara tradisional merupakan pasar yang sangat penting bagi Adidas. Penjualannya di sana menurun dalam beberapa tahun terakhir karena lockdown akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lama, namun penjualannya sudah mulai pulih beberapa saat belakangan.

Menurut Financial Times, mereka yang dituduh termasuk salah satu eksekutif perusahaan yang terlibat dengan anggaran pemasaran Adidas di China, yang dikatakan berjumlah 250 juta euro ($268 juta) atau sekitar Rp4,39 triliun per tahun. Manajer Adidas China lainnya dikatakan telah menerima "jutaan uang tunai dari pemasok, dan barang-barang fisik seperti real estate", menurut surat kabar tersebut.

Surat tersebut, yang diunggah bulan ini di platform media sosial China Xiaohongshu, tidak lagi terlihat di situs web tersebut pada akhir pekan. Namun salinannya, yang keasliannya tidak dapat diverifikasi oleh AFP, telah diunggah di beberapa akun.

Orang dalam perusahaan yang dikutip oleh surat kabar tersebut mengatakan bahwa surat tersebut tidak memberikan bukti atas tuduhan tersebut. Namun tampaknya memberikan informasi yang cukup mengenai masalah internal yang bersifat rahasia.

Pada tahun 2022, Adidas mengakhiri kerja sama dengan Kanye West, yang dengannya perusahaan tersebut mengembangkan lini produk Yeezy yang menguntungkan. Hal itu memberikan pukulan finansial yang besar bagi perseroan yang mencatat kerugian tahunan pertamanya dalam lebih dari 30 tahun pada tahun 2023. Namun, dalam beberapa bulan terakhir perusahaan telah kembali ke kondisi keuangan yang lebih baik.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ekonomi China Lampaui Ekspektasi, Tumbuh 5.3% di Q1-2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular