IHSG Jeblok dan Lesu, BEI Siap Luncurkan Short Selling

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
14 June 2024 10:08
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau hijau pada perdagangan sesi I Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau hijau pada perdagangan sesi I Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait lesunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencapai level terendahnya pada tahun ini, yaitu pada Rabu 12 Juni 2024.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengungkapkan, pelemahan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari nilai tukar mata uang hingga kebijakan fiskal negara.

"Kita melihat dua hal yang disorot Morgan Stanley adalah penguatan USD terhadap Rupiah dan masalah kebijakan fiskal merupakan faktor utama penurunan IHSG walaupun kemarin penurunan IHSG hanya 0,08%," ujarnya kepada wartawan, dikutip Jumat (14/6).

Menurutnya, penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) tidak hanya terjadi terhadap Rupiah saja, namun pada beberapa mata uang negara lain juga mengalami penurunan.

Sementara, dari segi masalah kebijakan fiskal, menurut Kementerian Keuangan hingga akhir April 2024, posisi utang Indonesia mencapai Rp8.338,43 triliun dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 38,64%.

Rasio utang ini mengalami penurunan dibanding akhir 2023 yaitu sebesar 38,98% serta masih di bawah ambang batas yaitu 60% dari PDB sesuai Undang-Undang.

Irfan mengungkapkan, BEI sedang dalam proses persiapan short selling, single stock futures dan put warrant (structured warrant) yang akan diluncurkan tahun ini.

"Kami berharap ini bisa menambah pilihan instrumen trading bagi para investor," pungkasnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Minim Sentimen, IHSG Lompat 1,33% ke 7.129 di Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular