
Pembukaan Pasar: Rupiah Dibuka Rp 16.260/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah dibuka menguat pagi ini di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), seiring dengan tekanan indeks dolar (DXY) yang mereda.
Melansir data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan Kamis pagi ini (13/6/2024), rupiah menguat 30 poin atau 0,18% ke posisi Rp16.260/US$. Penguatan berbanding terbalik dengan pergerakan kemarin yang melemah 0,03%.
Jika penguatan bertahan sampai akhir perdagangan, rupiah potensi mengakhiri tren pelemahan tiga hari beruntun
Beberapa hari terakhir rupiah tertekan indeks dolar AS (DXY) yang dalam tiga hari terakhir melonjak ke atas 105. Hal ini ditengarai seasonality event dari musim haji yang membutuhkan penukaran rupiah ke mata uang asing, serta repatriasi dari dividen yang masih berlanjut.
Pada hari ini rupiah terpantau menguat berkat indeks dolar AS (DXY) yang mulai melandai lebih dari setengah persen, dan menjauhi level 105, setelah rilis inflasi AS pada Rabu malam menunjukkan hasil yang melandai lebih baik dari perkiraan.
Perlu dicatat, inflasi AS periode Mei 2024 menyentuh 3,3% yoy, turun lebih dalam dibandingkan perkiraan pasar di 3,4% yoy. Inflasi inti juga mencatat hasil lebih baik dari konsensus pasar, menyentuh 3,4% yoy.
Selang beberapa jam setelah rilis CPI, bank sentral AS mengumumkan kebijakan moneternya tetap hawkish dan menyerukan pendapatan pemangkasan suku bunga kemungkinan hanya terjadi sekali pada tahun.
The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) telah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, Mei 2024, dan Juni 2024. Artinya, suku bunga di level 5,25-5,50% sudah bertahan dalam setahun terakhir.
"Kami melihat laporan hari ini (inflasi yang melandai) sebagai kemajuan dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri kami belum sampai pada tahap membenarkan keputusan untuk mulai melonggarkan kebijakan pada saat ini," tutur Chairman The Fed Jerome Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya