Video:Kiamat Batu Bara Mengancam, Bisnis Angkutan Laut Siap Antisipasi

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu bara acuan dunia Kembali melemah. Berdasarkan data Refinitiv perdagangan Selasa (11/6/2024) harga batu bara acuan ICE Newcastle kontrak Juli berakhir di posisi USD 133,36 per ton atau terkoreksi 0,26%.

Dirut PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Suminto Husin Giman memandang level fluktuasi Harga batu bara saat ini masih lebih baik dibanding pra-pandemi. Selain itu masih kuatnya prospek permintaan membuat potensi kelangsungan bisnis batu bara dan industri terkait masih menjanjikan.

Menyikapi gejolak harga dan kelangsungan bisnis sektor batu bara, bisnis transportasi sektor kelautan seperti CBRE harus memperkuat fundamental bisnis berdasarkan pada prinsip Good Corporate Governance (CGC), serta mendorong pengelolaan pendapatan untuk mendukung alokasi capex penambahan armada.

Di sisi lain, Emiten transportasi sektor kelautan, PT Cakra Buana Resources Energi (CBRE) berhasil merealisasikan strategi membeli 1 unit kapal Bulk Carrier 57 ribu DWT Supramax dari Golden Orchid Ltd di Singapura pada 15 Februari 2024. Langkah ini ditujukan untuk mendorong revenue perusahaan dan menargetkan kenaikan pertumbuhan 100%.

Seperti apa bisnis angkutan laut melihat dampak gejolak Harga batu bara? bagaimana perkembangan bisnis CBRE? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Direktur Utama PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Suminto Husin Giman dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Rabu, 12/06/2024)