Asing Bawa Kabur Duit Rp1,23 T, 5 Saham RI Ini Paling Banyak Dijual

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Rabu, 12/06/2024 10:14 WIB
Foto: Tri Susilo Attachments 11:aLayar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau hijau pada perdagangan sesi I Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)39 AM (12 minutes ago) to redaksi, me Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau hijau pada perdagangan sesi I Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham terpantau sedang dilepas oleh investor asing pada perdagangan Selasa (11/6/2024) kemarin, di mana mayoritas merupakan saham-saham perbankan raksasa.

Data perdagangan mencatat asing melakukan aksi penjualan bersih (net sell) hingga mencapai Rp 1,23 triliun di pasar reguler kemarin. 

Terpantau ada tiga saham perbankan raksasa yang dilego oleh asing kemarin yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang dilepas sebanyak Rp 273,9 miliar.


Kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego sebesar Rp 239,6 miliar, dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp 156,6 miliar.

Selain tiga saham bank raksasa, ada dua saham lainnya yang juga dilego asing hingga lebih dari Rp 100 miliar kemarin, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 110,5 miliar dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp 103,5 miliar.

Berikut lima saham yang dilepas oleh asing pada perdagangan kemarin.

Asing yang melego saham perbankan raksasa turut menjadi katalis negatif bagi saham-saham tersebut. Apalagi, kinerja fundamental perbankan raksasa cenderung lesu pada April lalu.

Kondisi kualitas kredit yang kembali memburuk pada April 2024 turut membebani saham perbankan. Pada April lalu, kredit perbankan mencapai 2,33%, dari bulan sebelumnya di level 2,25%.

Tak hanya itu, margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) perbankan juga mulai tampak menurun. Pada periode April 2024, NIM perbankan berada di level 4,56%. Sebagai perbandingan, pada Maret 2024, NIM perbankan di level 4,59% dan pada periode Desember 2023 di level 4,81%.

Dari sisi fungsi intermediasi sendiri, kinerja kredit perbankan sejatinya masih tumbuh dobel digit jika dilihat secara tahunan. Namun dari bulan ke bulan (month-to-month/mtm), pertumbuhan kredit hanya sekitar 0,91%, di mana bulan sebelumnya masih tumbuh 2,12% mtm.

Di lain sisi, aksi asing yang kembali melepas beberapa saham perbankan raksasa tentunya dapat membebani pergerakan saham bank raksasa dan juga dapat berimbas ke pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada sesi I Rabu hari ini sekitar pukul 09:58 WIB, IHSG terpantau turun tipis 0,04% ke 6.853,13. Sekitar 20 menit setelah sesi I dibuka, IHSG sempat terkoreksi 0,15%.

Terpantau saham perbankan raksasa pada sesi I hari ini secara mayoritas melemah, dengan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi yang paling parah koreksinya yakni mencapai 2,86% ke Rp 5.950/unit.

Jika saham perbankan raksasa merana, maka IHSG cenderung sulit untuk bergerak di teritori hijau, karena beberapa saham bank raksasa menjadi saham yang kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga pergerakannya turut mempengaruhi IHSG.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor