Dolar Sudah Tembus Rp 16.300, Apa Ruginya ke Kantong Orang RI?

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
12 June 2024 09:15
Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia-Rupiah masih terus mengalami tekanan di hadapan Dolar Amerika Serikat. Sampai perdagangan Selasa, (11/6/2024) mata uang Garuda bahkan menyentuh level Rp 16.300/USD. Lantas, apa dampak pelemahan Rupiah ini terhadap kantong warga Indonesia?

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengatakan pelemahan Rupiah ini tentu akan berdampak pada membengkaknya utang luar negeri pemerintah dan swasta. Selain itu, inflasi dari sisi impor bisa melejit dan mempengaruhi biaya bahan baku industri yang berasal dari impor.

"Dan kemudian dapat mempengaruhi lebih lanjut naiknya risiko ekonomi dan keuangan Indonesia," kata Telisa lewat keterangan tertulis, Rabu, (12/6/2024).

Telisa mengatakan inflasi yang meningkat dari sisi impor, bisa menyebabkan inflasi dalam negeri ikut melonjak. Menurut dia, apabila inflasi telah melebihi target pemerintah, maka akan memicu pada kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia lebih lanjut.

"Jika suku bunga acuan naik maka konsumsi dan investasi beresiko turun atau melambat. Namun semoga itu bisa diantisipasi dengan kebijakan moneter fiskal yang antisipatif danforward looking," kata dia.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) M. Faisal menilai pelemahan Rupiah akan dirasakan masyarakat dengan bentuk naiknya hargabarang-barang impor. Dia mengatakan naiknya harga-harga impor ini akan berdampak pada sektor industri, maupun konsumsi masyarakat.

"Baik itu konsumsi maupun produksi yang kita impor untuk bahan baku dan penolong itu akan menjadi lebih mahal, otomatis juga akan menekan dari sisi daya beli masyarakat dan juga daya saing bagi industri," kata dia.

Di sisi lain, Faisal mengatakan pelemahan Rupiah juga akan berdampak pada beban pembiayaan pemerintah. Dia mengatakan pembiayaan lewat Surat Berharga Negara (SBN) terutama yang memiliki denominasi mata uang asing akan semakin besar ketika Rupiah melemah terhadap Dolar.

"Dan juga utang, utang kita yang sebagian dari luar negeri tentu lebih besar membengkaknya dengan pelemahan Rupiah," kata dia.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyebab Cadangan Devisa RI US$155,7 M: Utang Sampai Devisa Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular