
Investor Eropa Ingin Borong SBN RI, Sri Mulyani Mau Kasih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk kembali menerbitkan surat berharga negara (SBN) dalam bentuk mata uang euro atau euro bond. Disebabkan banyaknya investor negara-negara kawasan Eropa yang menyatakan ketertarikannya untuk membelinya.
Hal ini diungkapkan Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan setelah bertemu dengan beberapa investor asal Uni Eropa. Namun, ia belum bisa mengungkapkan detailnya.
"Ketika kita bertemu dengan para investor di Eropa, mereka sangat mengharapkan pemerintah Indonesia bisa menerbitkan sSBNbn global dengan mata uang euro," kata Deni saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Deni mengatakan, minat itu muncul karena pemerintah memang sudah lama tidak menerbitkan SBN berdenominasi euro. Terakhir penerbitannya pada 2021 silam berupa Surat Utang Negara Sustainable Development Goals seri RIEUR0334 dengan nominal 500 juta euro.
"Terakhir kali menerbitkan euro bond itu di tahun 2021. Itu SDG bond waktu itu, jadi mereka masih mengharapkan pemerintah Indonesia untuk bisa menerbitkan mata uang euro karena demandnya ada," ucap Deni.
Kendati begitu, Deni belum bisa memastikan kapan pemerintah akan kembali menerbitkan SBN berdenominasi euro. Ia hanya bisa memastikan peluang penerbitan itu saat ini terbuka karena kas pemerintah saat ini sangat baik untuk menyerap dana hasil penerbitan SBN.
"Jadi tergantung kondisi ya, saya sampaikan, karena sekarang kondisi kas pemerintah sangat baik sehingga kita punya fleksibilitas untuk penerbitan SBN baik dari sisi jangka waktunya, artinya kapan kita terbitkan kemudian juga jumlahnya berapa dan juga dari sisi komposisi mata uangnya," tutur Deni.
"Jadi kalau memang kita menilai penerbitan dengan mata uang euro bagus ya kenapa enggak? Jadi sejauh ini kita yang sudah menerbitkan di Januari di mata uang dolar AS, dan kemarin dalam mata uang yen," tegasnya.
Sebagai informasi, dari total utang pemerintah per 30 April 2024 yang senilai Rp 8.338,43 triliun, yang telah diterbitkan dalam bentuk dolar AS telah sebesar Rp 1.713,26 triliun, euro Rp 388,45 triliun, yen Jepang Rp 270 triliun, dan lainnya Rp 30,92 triliun. Mayoritas dalam bentuk mata uang rupiah sebesar Rp 5.935,42 triliun.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbang 85% Sebulan, Bursa Gembok Saham Estee Gold (EURO)