Isu Muhammadiyah Mau Tarik Dana dari BSI, OJK Bilang Gini
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons isu yang belakangan ramai mengenai pernyataan Muhammadiyah yang hendak menarik dana dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan memindahkan ke bank syariah lain.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae mengatakan bahwa pemindahan dana yang dilakukan satu lembaga ke bank lain merupakan hal yang biasa terjadi. Pun dalam konteks BSI, tidak ada hal yang perlu menjadi perhatian khusus.
Pasalnya likuiditas BSI terbilang tebal, meski Muhammadiyah menarik dana yang ditempatkan di bank tersebut. "[BSI] Tidak ada isu dengan masalah penarikan dana ini," kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Mei 2024, Senin (10/6/2024).
OJK pun mendorong BSI dan Muhammadiyah melakukan komunikasi yang lebih baik, sehingga apabila ada kesalahpahaman dapat segera diselesaikan. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga pertumbuhan industri perbankan syariah.
Dian pun mengatakan bahwa kejadian BSI dan Muhammadiyah ini membuktikan bahwa Indonesia membutuhkan 2-3 bank syariah yang setara dengan BSI. Dengan demikian tidak ada satu bank syariah yang terlalu dominan.
"Padahal bank syariah tidak BSI, karena size, BSI menjadi persoalan," kata Dian.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan untuk mengalihkan dananya dan juga menginstruksikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk ikut memindahkan dananya dari BSI.
Dana tersebut kemudian dialihkan ke sejumlah bank syariah lain, termasuk Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan bank syariah lain yang selama ini melakukan kerja sama dengan mereka.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan perusahaan terus berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, termasuk ekonomi umat.
"BSI berkomitmen untuk selalu melayani dan mengembangkan ekonomi umat, di antaranya melalui upaya kolaborasi dengan mitra strategis dan seluruh stakeholder dalam mendorong ekonomi dan keuangan syariah untuk kemaslahatan bangsa," ungkap Wisnu.
Dirinya juga menambahkan bahwa BSI terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik institusi maupun perorangan, untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.
"Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah," ujar Wisnu.
(mkh/mkh)