
Rupiah Tertekan Imbas Aksi Investor Asing, Dolar Tembus Rp16.275

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN).
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53% di angka Rp16.275/US$ pada hari ini, Senin (10/6/2024). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin, Jumat (7/6/2024) yang menguat sebesar 0,4%.
Sementara DXY pada pukul 14:58 WIB naik ke angka 105,2 atau menguat 0,3%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan kemarin yang berada di angka 104,88.
Pelemahan rupiah hari ini terjadi di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS melampaui ekspektasi pelaku pasar.
Laporan data tenaga kerja AS terpantau naik ke 270.000 pekerjaan pada Mei 2024. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang hanya proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada April. Sementara untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%.
Ketika pasar tenaga kerja masih ketat, maka penghasilan masyarakat AS masih akan memenuhi untuk konsumsi bertahan kuat. Imbasnya, inflasi kemungkinan besar masih berada di level tinggi dan sulit untuk turun mencapai target The Fed di level 2%.
Lebih lanjut, investor asing juga tampak keluar dari SBN pada transaksi 3-6 Juni 2024 sebesar Rp0,66 triliun.
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 6 Juni 2024 tercatat investor asing tercatat jual neto Rp36,02 triliun di pasar SBN.
Jika asing terus keluar dari pasar keuangan domestik, maka hal ini akan semakin menekan nilai tukar rupiah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya