Dolar Nyaris Tembus Rp16.300, BI Buka-bukaan Biang Keroknya!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
10 June 2024 10:25
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar buruk menghiasi pasar keuangan dalam negeri pada Senin pagi, (10/6/2024). Nilai tukar rupiah tertekan dolar Amerika Serikat (AS) hingga nyaris menembus Rp16.300.

Melansir data Refinitiv, pada pembukaan pasar hari ini, Senin (10/6/2024) mata uang Garuda langsung anjlok 0,46% menuju Rp16.265/US$. Depresiasi ini menghapus penguatan rupiah pada sepanjang pekan lalu yang berakhir di zona positif sebesar 0,34%.

Pada pukul 10.00 WIB, rupiah bertengger di level Rp16.290.

Pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan oleh kondisi eksternal, khususnya data terbaru dari AS.

"Hampir semua mata uang EM Asia melemah akibat data NFP US yang di atas ekspektasi, sehingga NDF mata uang Asia ditutup melemah waktu closing pasar NY, dan berdampak opening hari ini mata uang Asia melemah," ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto kepada CNBC Indonesia.

Diketahui indeks dolar AS (DXY) yang kembali melambung menembus 105. DXY menguat lantaran data pasar tenaga kerja AS yang keluar lebih kuat dari perkiraan. Departemen Ketenagakerjaan AS pada Jumat malam (7/6/2024) mengumumkan data pekerjaan tercatat di luar pertanian melonjak ke 272.000 pekerjaan pada Mei 2024.

Angka tersebut lebih tinggi dari konsensus yang hanya proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada April. Sementara untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyebab Cadangan Devisa RI US$155,7 M: Utang Sampai Devisa Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular