Market Commentary

Saham FREN ARB 4 Hari Beruntun Sejak FCA, Harganya OTW Rp 1?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
05 June 2024 14:53
Smartfren
Foto: Smartfren (Adi Fida Rahman/detikINET))

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Rabu (5/6/2024), di mana sudah empat hari beruntun saham FREN menyentuh ARB.

Per pukul 14:42 WIB, saham FREN ambles 8,11% ke posisi Rp 34/saham. Diketahui, saham FREN sudah menyentuh ARB sejak perdagangan sesi I hari ini. Saham FREN pun juga menggunakan perdagangan dengan mekanisme full call auction(FCA).

Saham FREN sudah ditransaksikan sebanyak 515 kali dengan volume sebesar 49,89 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 1,7 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 16,21 triliun.

Karena menggunakan mekanisme FCA, maka investor tidak dapat melihat variasi posisi bid dan offer yang tertera. Investor hanya dapat melihat Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).

Saham FREN sendiri sudah masuk ke papan pemantauan khusus sejak 31 Mei lalu. Adapun FREN mendapatkan notasi khusus X yakni saham sedang dalam pemantauan khusus oleh BEI.

Saham FREN sebelumnya berada di Rp 50 alias gocap. Tetapi setelah masuk papan pemantauan khusus, saham ini jatuh ke Rp 45 pada perdagangan 31 Mei lalu, kemudian turun lagi ke Rp 41 pada perdagangan 3 Juni kemarin. Pada Selasa kemarin, saham FREN lanjut ambles ke Rp Rp 37/saham.

Pada tahapanFCA, saham pada papan pemantauan khusus dapat diperdagangkan sampai harga minimum Rp 1 per saham.

Auto rejection untuk saham dengan harga Rp 1-10 sebesar Rp 1, sedangkan untuk saham dengan harga di atas Rp 10 sebesar 10%.

Adapun kriteria dimasukkannya FREN dalam pemantauan khusus karena memenuhi kriteria 1, yang artinya harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler dan/atau pasar regulerperiodic call auctionkurang dari Rp 51 per saham.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Smartfren Rights Issue Rp 8,57 T, Separuh Lebih Buat Bayar Utang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular