Dolar AS Rp16.200, Luhut: Rupiah Masih Cukup Bagus

Firda Dwi M, CNBC Indonesia
05 June 2024 15:20
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Rabu, (5/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Rabu, (5/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan situasi perekonomian Indonesia masih cukup baik di tengah gejolak global yang makin memburuk.

Salah satunya dilihat dari nilai tukar rupiah. Dolar Amerika Serikat (AS) kini bergerak pada level Rp16.200, meskipun beberapa waktu lalu sempat menyentuh posisi Rp15.800.

"Exchange rate kita juga masih cukup bagus di antara negara ASEAN ini," ungkap Luhut saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, Rabu (5/6/2024)

Hal yang senada juga disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Meski rupiah alami pelemahan terhadap dolar AS namun masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lainnya.

"Masih lebih baik dari Peso Filipina, Won Korea Selatan, maupun juga Thailand," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (5/6/2024)

BI siap melakukan intervensi demi menjaga kestabilan pergerakan nilai tukar rupiah. Pada hari ini, dolar Amerika Serikat (AS) nyaris menembus level Rp16.300.

"Terkait NTR kami terus berupaya di tengah gejolak global kami terus menjaga nilai tukar melakukan intervensi di pasar valas," ungkap Perry.

Pada April lalu, BI juga telah menaikkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6,25% untuk menjaga rupiah. Beberapa instrumen lain juga dikerahkan agar mampu menarik modal asing masuk ke dalam negeri.

"Kemarin naikkan BI rate serta SRBI untuk mencegah keluarnya aliran portfolio asing ke luar negeri. Kami fokusnya ke sekuritas di bawah 1 tahun," jelasnya.

"Kami bersama bu Menkeu jaga supaya suku bunga SBN jangka panjang tidak terpengaruh besar di tengah naiknya suku bunga di luar negeri," papar Perry.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyebab Cadangan Devisa RI US$155,7 M: Utang Sampai Devisa Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular