Harga Gas Eropa Melejit 13%, Bisa Jadi Kabar Baik Bagi Batu Bara

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
05 June 2024 14:40
View towards Nord Stream 1 Baltic Sea pipeline and the transfer station of the Baltic Sea Pipeline Link in the industrial area of Lubmin, Germany, August 30, 2022. REUTERS/Lisi Niesner
Foto: REUTERS/LISI NIESNER

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas gas Eropa melonjak 13% ke level tertinggi sepanjang tahun 2024. Kenaikan harga gas Eropa terdorong dari pemadaman listrik di pabrik pemrosesan gas di Norwegia. Hal ini menjadi sorotan, dimana pasokan Norwegia yang semakin penting setelah sebagian besar dari benua Eropa menghentikan impor gas ke Rusia.

Harga acuan gas TTF Eropa melonjak melewati €38 per megawatt jam di Intercontinental Exchange, naik lebih dari 13%, sebelum turun kembali ke €36,80. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak awal Desember 2023.

Saat ini Norwegia menjadi pemasok gas alam terbesar di Eropa, dan menyumbang 30% dari pasokan blok tersebut tahun lalu, setelah sebagian besar pengiriman pipa dari Rusia diputus setelah invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada tahun 2022. Pemadaman listrik yang tidak direncanakan di Norwegia cenderung semakin menyebabkan reaksi tajam di pasar.

Lonjakan harga gas terjadi meskipun Eropa memiliki tingkat gas yang cukup dalam penyimpanan. Lokasi penyimpanan di Uni Eropa terisi lebih dari 70% hingga Sabtu (1/6/2024), level tertinggi kedua yang tercatat untuk periode tahun ini. Komisi Eropa memiliki target untuk mencapai level penyimpanan 90% pada November, tetapi para analis yakin bahwa stok tersebut dapat terisi penuh pada musim panas.

Harga gas telah mengalami tren kenaikan sejak akhir Mei, setelah grup energi Austria OMV memperingatkan bahwa Gazprom mungkin menghentikan pengiriman gas menyusul putusan pengadilan yang melibatkan perusahaan Austria tersebut, yang membuat pasokan pipa Rusia yang tersisa ke Eropa diragukan.

Pemadaman di Norwegia terjadi di fasilitas yang memasok gas ke pabrik gas Nyhamna. Nyhamna memiliki kapasitas untuk memproses 79,8 juta meter kubik per hari.

Menurut Gassco, perusahaan milik negara Norwegia yang mengelola sistem transportasi gas negara tersebut, mengatakan masalah ini dijadwalkan berlangsung selama "durasi yang tidak pasti"

Di sisi lain, Asia juga menarik lebih banyak gas alam cair ke pantainya karena gelombang panas mendorong meningkatkan permintaan gas, yang berarti harga gas Eropa harus tetap tinggi agar kawasan tersebut dapat menarik kargo LNG.

Gas merupakan sumber energi substitusi batu bara di Eropa. Masalah pemadaman listrik di pabrik pemrosesan gas di Norwegia, dapat mendorong kenaikan harga batu bara.

Batu bara merupakan sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.

Diketahui, harga batu bara global acuan New Castle untuk kontrak Juli 2024 pada Selasa (4/6/2024) tercatat US$140,05 per ton, ambles 4,65%.

Anjloknya harga batu bara setelah China menambah kapasitas energi terbarukan.

Laporan Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan bahwa China memasang hampir 350 gigawatt (GW) kapasitas energi terbarukan baru pada tahun 2023. Jumlah tersebut lebih dari separuh total kapasitas global. Jika negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mempertahankan kecepatan ini, kemungkinan besar China akan melampaui target tahun 2030 pada tahun ini.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular