Investor Wait & See Arah Kebijakan The Fed, Dolar Tembus Rp 16.260

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 June 2024 09:21
Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penukaran uang di tempat penukaran uang atau Money Changer Tri Tunggal kawasan Blok M Plaza, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini di tengah sikap pasar wait and see jelang rapat bank sentral Amerika Serikat pekan depan.

Merujuk data Refinitiv pada Rabu (5/6/2024) pukul 09.05 WIB, dolar tercatat melemah 0,28% dan tembus Rp16.260 per US$.

Rilis utama perekonomian AS minggu ini adalah data pekerjaan non farm payrolls pada Mei yang akan dirilis pada hari Jumat (7/6/2024).

Pemberi kerja diperkirakan menambah 185.000 pekerjaan pada Mei. Hal ini terjadi setelah laporan April menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat lebih dari yang diperkirakan, dengan penambahan 175.000 lapangan kerja. Paling sedikit dalam enam bulan.

Jika proyeksi terjadi, maka akan membuat inflasi bisa kembali meningkat karena lapangan pekerjaan yang tinggi dapat mendorong daya beli.

Padahal harapan para pelaku pasar angka pengangguran semakin besar atau lowongan pekerjaan tersedia sedikit. Saat pengangguran banyak, tingkat penghasilan warga AS lebih sedikit dan menekan daya beli. Sehingga inflasi bisa turun dan dapat meyakinkan The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga,

Mengutip perangkat FedWatch, probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini sebesar 99,9%.

Para pelaku pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini terjadi dua kali, yakni pada pertemuan September dan Desember.

Pada pertemuan 18 September 2024, pasar melihat kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sehingga target suku bunga menjadi 5,00%-5,25%. Kemudian, The Fed akan sekali lagi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5,00% pada pertemuan 18 Desember 2024.

 


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang RDG BI Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.370/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular