Jejak Hilangnya Ruja Ignatova, Ratu Kripto Eropa Buronan FBI

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
05 June 2024 09:20
Dr. Ruja Ignatova
Foto: Doc. FBI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kisah Ruja Ignatova, seorang wanita Bulgaria sempat viral pada September 2019 setelah ia dicari oleh FBI karena menipu investor sebesar US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp72,96 trilium melalui mata uang kripto palsunya kini mulai ada jawabannya.

Investigasi BBC kini menelusuri jejaknya untuk mencoba mengungkap nasibnya. Penyelidikan ini mengungkap hubungan dekatnya dengan seorang bos kejahatan terorganisir Bulgaria serta tuduhan bahwa dia dibunuh secara brutal.

Apakah Ignatova menikmati miliaran dolar hasil curian atau dibunuh oleh orang-orang yang dibayar untuk melindunginya? Berikut beberapa penjelasan hasil investigasi dikutip dari BBC.com.

Lulusan Universitas Oxford, Ruja Ignatova lahir di Bulgaria dan dibesarkan di Jerman. Ia menjalani karier yang sukses di bidang keuangan sebelum meluncurkan mata uang kripto OneCoin pada tahun 2014.

Ignatova berhasil meyakinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk berinvestasi di OneCoin, menjanjikan pengembalian besar seperti yang dilihat oleh investor Bitcoin awal.

Namun, kenyataannya, Ms. Ignatova - yang dikenal banyak orang sebagai Dr. Ruja - menciptakan penipuan investasi yang disamarkan dengan cerdik, tanpa catatan digital yang mendasari mata uang kripto sah seperti Bitcoin. Ketika penyelidik dari Jerman dan AS mendekati Ms. Ignatova pada Oktober 2017, dia mengambil penerbangan pagi Ryanair dari Sofia ke Athena, dan tidak pernah terlihat lagi.

Selama setahun terakhir, BBC World Service's Eye Investigations dan Panorama mencoba mencari tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi padanya, dan apakah dia masih hidup. Kunci dari penyelidikan ini adalah mengungkap siapa lingkaran dalamnya.

Richard Reinhardt, yang memulai penyelidikan OneCoin untuk IRS AS bersama FBI, mengungkapkan kepada BBC tentang seorang tokoh kunci yang belum pernah disebutkan sebelumnya. BBC memahami bahwa orang tersebut adalah Hristoforos Nikos Amanatidis, yang dikenal sebagai Taki, yang diberi peran untuk menjaga keselamatan Ms. Ignatova.

Menurut Mr. Reinhardt, Taki sering disebut-sebut dalam penyelidikan. Dokumen Europol yang bocor dan dilihat oleh BBC menunjukkan bahwa sebelum Ms. Ignatova menghilang pada 2017, polisi Bulgaria telah menemukan hubungan antara dia dan Taki.

Taki diduga menggunakan jaringan keuangan OneCoin untuk mencuci hasil perdagangan narkoba. Di Bulgaria, Taki memiliki status hampir legendaris seperti El Chapo atau Pablo Escobar, dan dia dicurigai sebagai kepala organisasi kejahatan terorganisir Bulgaria serta penyelundup narkoba yang produktif.

Pada 2022, jurnalis investigasi Bulgaria Dimitar Stoyanov menerima laporan polisi yang ditemukan di rumah seorang perwira polisi Bulgaria yang terbunuh. Dalam dokumen tersebut, seorang informan polisi mendengar bahwa Ms. Ignatova telah dibunuh atas perintah Taki pada akhir 2018, dan tubuhnya dipotong-potong serta dibuang ke Laut Ionia.

Meskipun klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen oleh BBC, beberapa rekan kriminal Taki mempercayai teori tersebut.

Sejak penerbitan tuduhan pembunuhan Ms. Ignatova, jurnalis Dimitar Stoyanov dan rekannya menghadapi ancaman pembunuhan, memaksa dia untuk sementara meninggalkan Bulgaria.

Sementara itu, Taki yang kini diyakini tinggal di Dubai, belum pernah ditangkap atas tuduhan membunuh Ms. Ignatova. Tubuhnya tidak pernah ditemukan dan para penyelidik mengatakan mereka tidak memiliki bukti yang cukup untuk menuntut Taki.

Ms. Ignatova tetap berada dalam daftar Sepuluh Buronan Paling Dicari FBI sejak 2022. Berbagai laporan dan petunjuk mengenai keberadaannya setelah dugaan pembunuhan terus diterima oleh tim BBC di balik podcast The Missing Cryptoqueen. Namun, sampai ada bukti pasti, nasib Ruja Ignatova masih menjadi misteri.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kripto Kompak Ambruk Hingga PPN Mau Naik Jadi 12%?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular