
BPS Kasih Kabar Baik, Dolar Kembali Turun ke Rp16.225 Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Indonesia melandai lebih tajam dibandingkan perkiraan pelaku pasar.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,12% di angka Rp16.225/US$ pada hari ini, Senin (3/6/2024). Apresiasi rupiah ini sejalan dengan penutupan perdagangan kemarin (31/5/2024) sebesar 0,06%.
Sementara DXY pada pukul 14:55 WIB turun tipis ke angka 104,63 atau melemah 0,03%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan kemarin yang berada di angka 104,67.
Apresiasi rupiah terjadi pasca BPS merilis data inflasi pada hari ini yang terpantau lebih rendah dibandingkan hasil konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi memperkirakan inflasi Mei 2024 diperkirakan menembus 0,06% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
Inflasi secara tahunan diperkirakan akan melandai menjadi 2,94% (year on year/yoy) pada Mei 2024 dan inflasi inti diproyeksi diperkirakan ada di angka 1,85% yoy.
Berbeda dengan BPS yang menyatakan bahwa inflasi secara tahunan tercatat sebesar 2,84% dan secara bulanan mengalami deflasi sebesar 0,03% mtm. Sedangkan inflasi inti tumbuh sebesar 1,93% yoy.
Hal ini memberikan angin segar bagi rupiah yang terpantau kembali menguat.
Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang sebelumnya terjadi pada November menjadi September 2024 juga memberikan sentimen positif bagi rupiah.
Ketika suku bunga The Fed dibabat lebih cepat, hal ini akan membuat DXY cenderung lebih cepat mengalami penurunan dan berlanjut pada apresiasi mata uang Garuda.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Ini Beri Angin Segar Bagi RI, Dolar Ditutup Rp15.760