Kondisi Industri Keuangan RI Pasca Pemilu, Praktisi Bilang Gini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Senin, 03/06/2024 13:55 WIB
Foto: CBI

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri jasa keuangan Indonesia pasca pemilu 2024 tengah menjadi sorotan. Di samping daya beli yang menurun, aktivitas para pelaku industri jasa keuangan juga dinilai tidak terlalu agresif.

Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Aviliani menyampaikan pertumbuhan ekonomi pasca pemilu kemarin mampu mencapai 5,1%. Ini menunjukkan bahwa pada kondisi pasca pemilu masyarakat masih membutuhkan kredit, namun di sisi lain penyerapan tenaga kerja menurun, ini jadi tantangan pemerintah agar investasi atau kredit mampu menyerap tenaga kerja.


Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, industri pembiayaan telah berkolaborasi dengan pihak penyedia jasa informasi teknologi untuk memanfaatkan data-data seperti SLIK, credit scoring, pencatatan asset dan platform lainnya sehingga pembiayaan bisa menjaga kualitas pembiayaan yang baik guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.

"Melalui kolaborasi tersebut, industri pembiayaan optimis akan terus bertumbuh di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global dan menjadi industri jasa keuangan yang terpercaya," ujar Suwandi, Senin (3/6/2024).

Di sisi lain, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menegaskan, tantangan sektor keuangan Indonesia semakin besar dengan banyaknya black swan event yang terjadi.

"Segala resiko perlu diantisipasi dengan kolaborasi antara regulator dan pelaku bisnis serta inovasi dan ketersediaan data yang sangat lengkap. Penguatan infrastruktur sektor keuangan dari sisi data, sumberdaya manusia dan capital akan membuat sektor keuangan semakin kuat dan efisien dalam bertumbuh dan berkontribusi bagi Pembangunan Indonesia," ungkapnya.

Direktur Bisnis & Layanan CBI, Anton K. Adiwibowo pun setuju dengan hal tersebut, pasca pemilihan umum, stabilitas politik memainkan peran vital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui dapat terciptanya pertumbuhan kredit yang baik.

"Di sisi lain, dukungan regulator terhadap penguatan peran biro kredit sebagai pendukung industri jasa keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan yang berkelanjutan. CBI berkomitmen mendukung regulator dengan menyediakan solusi-solusi inovatif yang dapat membantu lembaga jasa keuangan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, sehingga tangguh untuk menghadapi tantangan dunia usaha yang semakin dinamis, jelasnya"

CBI sendiri memiliki CBI Skip Tracing Report, yang bisa digunakan perusahaan jasa keuangan untuk memonitor perilaku keuangan nasabahnya. Sehingga potensi fraud dan kualitas bisnis yang dijalankan akan menjadi lebih baik.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi