
IHSG Rebound, Melesat 1% dan Balik ke Level 7.000-an Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berhasil melesat pada perdagangan sesi I Senin (3/6/2024), setelah tiga hari beruntun pada pekan lalu ambles hingga ke bawah level psikologis 7.000.
Per pukul 10:22 WIB, IHSG melesat 1,01% ke posisi 7.040,93. IHSG akhirnya kembali ke level psikologis 7.000, setelah pada perdagangan Jumat pekan lalu ditutup di level psikologis 6.900.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,8 triliun dengan volume transaksi mencapai 6 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 353.505 kali.
IHSG berhasil melesat di tengah membaiknya sentimen pasar global setelah inflasi konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) Amerika Serikat (AS) periode April 2024 tumbuh sesuai dengan prediksi pasar.
Data inflasi PCE untuk periode April 2024 berada di 2,7% secara tahunan (yoy), sama seperti bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Begitu juga dengan inflasi inti PCE yang bertahan di 2,8% yoy seperti bulan sebelumnya dan sesuai dengan harapan pasar.
Dengan data inflasi yang sesuai ekspektasi, ditambah dengan data ekonomi AS yang mendukung masih kuat, seperti keyakinan konsumen yang naik setelah tiga bulan beruntun melemah, diikuti dengan kondisi manufaktur meningkat ke level ekspansif.
Menguatnya kondisi manufaktur tercermin dari PMI Manufaktur AS Global S&P naik menjadi 50,9 pada Mei 2024, meningkat dari 50 pada bulan April.
Hasil ini membuat keyakinan para pelaku pasar bahwa penurunan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve turun hingga 2 kali dalam setahun pupus.
Mengutip perangkat FedWtach, kemungkinan penurunan suku bunga The Fed hanya terjadi sekali yakni pada pertemuan 18 September 2024. Diperkirakan suku bunga akan turun 25 basis poin menjadi 5,00 - 5,25%
Sementar dari dalam negeri, akan ada rilis inflasi Mei yang diproyeksi melandai sejalan dengan melemahnya permintaan dan turunnya harga sejumlah barang pokok pasca Lebaran Idul Fitri.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi memperkirakan inflasi Mei 2024 diperkirakan menembus 0,06% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
Inflasi secara tahunan diperkirakan akan melandai menjadi 2,94% (year on year/yoy) pada Mei 2024 dan inflasi inti diproyeksi diperkirakan ada di angka 1,85% yoy. Sebagai catatan, inflasi April tercatat 3,0 % (yoy) dan 0,25% (mtm).
Selain itu, saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada sesi I hari ini cenderung tak lagi memberatkan IHSG, karena sahamnya belum menyentuh auto reject bawah (ARB) meski masih terkoreksi hingga 2% lebih.
Tak hanya itu saja, saham perbankan raksasa yang kembali bangkit juga turut membantu penguatan IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil melesat pada sesi I hari ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an