Saham Turun Terus Sampai Disuspensi Bursa, SOLA Buka Suara

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
30 May 2024 15:42
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengaspalan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) buka suara soal pergerakan harga sahamnya yang terus menurun beberapa waktu terakhir. Hal ini menyebabkan sahamnya disuspensi beberapa waktu lalu.

Diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja membuka kembali perdagangan saham SOLA di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I tanggal 28 Mei 2024 lalu.

Sebelumnya, saham SOLA terkena suspensi pada tanggal 27 Mei 2024 karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan. sebelum suspensi, saham SOLA anjlok 30,43% ke level Rp 64 pada 22 Mei 2024. Dalam kurun waktu dua pekan SOLA sudah mengalami koreksi 56%.

Sementara hari ini, saham SOLA tak kunjung membaik. Per penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis, (30/5/2024), saham SOLA telah turun 3,39% ke angka Rp57 per saham.

Direktur Utama Xolare RCR Energy Mochamad Bhadaiwi menjelaskan, tren penurunan harga saham SOLA merupakan hal yang wajar karena pergerakan pasar. Pihaknya hanya bisa meyakinkan investor bahwa perusahaan akan menjaga kinerjanya di tahun ini.

"Bahwa pergerakan harga saham disebabkan mekanisme pasar yang terjadi meski demikian perseroan tetap optimis yang dimiliki yang akan perkuat fundamental perseroan," ungkap Bhadaiwi dalam paparan publik insidentilnya.

SOLA memproyeksikan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 118,62 miliar pada tahun 2024. Angka tersebut diperkirakan tumbuh sekitar 42,51% secara tahunan.

"Pertumbuhan pendapatan akan terus naik double digit di tahun 2025-2028," tuturnya.

SOLA menjabarkan bahwa segmen konstruksi akan menyumbang Rp 18,54 miliar, industri pengolahan aspal sebesar Rp 83,57 miliar, dan perdagangan aspal sebesar Rp 16,50 miliar.

Dari sisi bottom line, SOLA mengincar laba bersih sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2024. Target ini meningkat sekitar 235,06% secara tahunan dari capaian tahun 2023 yang sebesar Rp 5,96 miliar.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xolare (SOLA) IPO, Tawarkan Harga Rp 100-Rp 110 per Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular