Sempat Bikin Was-was! Segini Harga Minyak Dunia Jumat 24 Mei 2024

rev, CNBC Indonesia
24 May 2024 08:54
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah di pasar spot mengalami rebound tipis setelah pelemahan terjadi selama empat hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (24/5/2024) pukul 08:35 WIB, harga minyak brent naik 0,05% ke posisi US$81,4 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI menguat 0,03% ke posisi US$76,89 per barel.

Harga minyak yang mengalami penguatan tipis ini terjadi setelah Rusia mengatakan akan mengajukan rencana untuk mengkompensasi kelebihan kuota produksi minyak OPEC+ pada bulan April.

Diperkirakan minyak masih akan bergerak di sekitaran level US$80 per barel setidaknya sampai pertemuan OPEC+ minggu depan pada tanggal 1 Juni, yang diperkirakan akan memutuskan bagaimana melanjutkan pemotongan saat ini sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) pada paruh kedua tahun ini.

Lebih lanjut, pergerakan harga minyak belakangan ini terjadi di tengah pertaruhan bahwa kelompok OPEC+ akan sepenuhnya membatalkan pemotongan yang ada saat ini.

Di lain sisi, minyak saat ini dibatasi oleh kekhawatiran mengenai permintaan dan fakta bahwa bank sentral AS (The Fed) masih tidak yakin bahwa perjuangan melawan inflasi telah berakhir sehingga hal ini berdampak kepada suku bunga yang masih akan berada di level yang tinggi.

Untuk diketahui, suku bunga The Fed saat ini berada di angka 5,25-5,50%.

"Berbagai peserta menyebutkan kesediaan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut jika risiko terhadap inflasi terwujud sehingga tindakan tersebut menjadi tepat," kata The Fed.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Mendingin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular