
Gaji Karyawan Indofarma Gak Dibayar, Stafsus Erick Thohir Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan jika sejak tahun lalu pembayaran gaji karyawan PT Indofarma Tbk (INAF) bermasalah dan tersendat. Namun, Ia mengatakan jika permasalahan tersebut dibantu oleh induk perusahaan Indofarma, yakni Biofarma.
"Nah, maksud saya teman-teman, berbulan-bulan sebelumnya pun sudah teriak. Bukan baru sekarang ini, Indofarma berbulan-bulan sebelumnya pun sudah dibayar, tahun lalu sudah dibayar sama Biofarma. Ya sekarang sudah mulai ngadet karena sudah terlalu banyak uang Biofarma yang disedot oleh Indofarma, paham ya?" ujar Arya kepada media, Selasa (22/5/2024).
Jadi, menurutnya gaji karyawan Indofarma sudah dibayar dan ditalangi oleh Biofarma bahkan selama berbulan-bulan pada tahun lalu.
"Bukan, kalau saya bilang bahwa ini kemarin belum dibayar dan sebagainya, justru sudah dibayar setelah bulan-bulan itu, tahun lalu itu sudah dibayar. Jadi harusnya kalau Indofarma itu tidak di bawah Biofarma, mungkin tahun lalu pun gak dibayar gajinya. Tapi justru tahun lalu sudah dibayar, kenapa? Karena sudah dibantu sama Biofarma. Kalau sekarang sudah kebanyakan. Berapa miliar uangnya Biofarma masuk ke Indofarma untuk membantu Indofarma? Ya ada batasnya juga kan," ungkap Arya.
Sementara menurut dirinya, fraud yang terjadi bukan di Biofarma, melainkan di Indofarma. Selama ini, setoran dari anak usaha perusahaan yakni, PT Indofarma Global Medika (IGM) itu tidak masuk ke kas perseroan.
"Mungkin kalau dia gak masuk anak perusahaan Biofarma, mungkin yang tahun lalu gak dibayar gajinya. Jadi selama ini, selama berapa bulan, sampai akhir tahun lalu itu dibayar sama Biofarma semua itu gajinya," tegas Arya.
Indikasi fraud ini menurutnya sudah berlangsung lama. Biofarma bahkan sudah banyak memberikan gaji ke karyawan Indofarma. Namun, dirinya heran kenapa fraud yang terjadi tidak diatasi selama bertahun-tahun.
Masalah ini menurutnya baru diatasi setelah pergantian direksi baru.
"Kapan pergantian direksi baru? Tahu gak? Ya di situ baru diperiksa semua. Kamu kira gampang ngecek? Setelah dicek semua baru ketahuan di mana masalahnya. Jadi setelah ada pergantian direksi baru dan sebagainya, dilakukan investigasi semua, kondisi keuangan gak ada uang tunai dan sebagainya, diminta dana. Kalau tahun-tahun sebelumnya ya Anda tahu lah. Apalagi ini di level bawahnya, di cucu BUMN. Jadi kami tangan keempat, tangan kedua kan Biofarma. Jadi itu memang harusnya diawasi Indofarma, karena itu anak usahanya Indofarma, IGM itu." kata Arya.
Setelah terbuka, pihak Kementerian BUMN melakukan investigasi lebih lanjut, dan meminta BPK masuk.
"Makin pasti, setelah itu kita lanjutkan dengan audit investigasi BPK. Tadinya audit biasa, setelah itu baru audit investigasi, kan butuh waktu juga. Makanya setelah kemarin direksi baru masuk, ya sudah, itu kira-kira," tutup Arya.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi & Akar Masalah Kasus Indofarma yang Rugikan Negara Rp 470 M
