
Breaking: BI Rate Tetap, Rupiah Malah Jeblok ke Rp 16.000/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau melemah pada perdagangan Rabu (22/5/2024), setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Berdasarkan data Refinitiv pukul 14:35 WIB, rupiah turun tipis 0,06% ke posisi Rp 16.000/US$. Rupiah kembali menembus level psikologis Rp 16.000/US$.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah dibuka melemah 0,15% ke Rp 15.980/US$. Namun sejatinya, rupiah masih cenderung stabil.
Rupiah melemah setelah BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya. BI memutuskan untuk menahan BI rate di level 6,25% pada pertemuan Mei 2024, setelah pada pertemuan April lalu menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp).
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Mei 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,25%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2024).
Hal ini sesuai dengan konsensus pasar CNBC Indonesia, di mana dari 14 institusi yang terlibat polling, seluruhnya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di 6,25%.
Keputusan ini konsiten dengan kebijakan moneter prostabilitas yaitu sebagai langkah pre-emtive dan forward looking untuk pastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1% pada 2024-2025, termasuk untuk menjaga efektivitas aliran masuk modal asingdanrupiah.
Sebelumnya, pada RDG BI periode April 2024, BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 6,25%. Hal ini di luar dari ekspektasi pelaku pasar yang secara konsensus justru memperkirakan BI masih menahan suku bunganya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya